"Seluruh pantai dan daerah pesisir di Provinsi Lampung mempunyai potensi terdampak banjir pesisir atau banjir rob yang sama," ujar Kepala BMKG Maritim Provinsi Lampung Tarjono di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan, meski memiliki potensi yang sama terdampak banjir rob, akan tetapi waktu kejadian serta tinggi kenaikan muka air laut atau air pasangnya berbeda-beda di setiap lokasi di daerah pesisir Lampung.
"Memang setiap daerah bisa berbeda-beda dan dari ketinggian air pun beragam. Tapi yang pasti masyarakat harus tetap mengantisipasi atas adanya dampak dari banjir rob tersebut," katanya.
Dia menjelaskan potensi banjir rob di daerah pesisir Lampung tersebut terjadi pada fase-fase bulan tertentu.
"Pada penanggalan Qomariyah potensi banjir pesisir bisa terjadi di bulan baru atau saat posisi bulan di antara bumi dan matahari. Kemudian di bulan purnama dan bulan gelap," ucap dia.
Menurut dia, bila melihat lebih jauh adanya keterhubungan banjir rob yang bisa berdampak terhadap naiknya muka air laut serta menurunkan tanah di daerah pesisir, hal tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Jalur Pantura di Sayung Demak masih tergenang rob
Baca juga: Pemkab Lumajang normalisasi Sungai Curah Menjangan cegah banjir susulan
Baca juga: Pemkab Lumajang data jembatan rusak akibat banjir lahar Semeru