"Sebanyak 227 kasus DBD tersebut tersebar di wilayah kerja 14 dari 17 puskesmas di daerah ini," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, sebanyak 227 orang pasien DBD terdiri atas sebanyak 103 orang laki-laki dan 124 perempuan. Kemudian dari 227 pasien DBD, dua pasien DBD di wilayah kerja Puskesmas Kota Mukomuko dan Puskesmas Bukit Mulya meninggal dunia.
Sedangkan dari golongan umur, delapan pasien berumur satu tahun, 14 berumur 1-4 tahun, 71 berumur 5-14 tahun, 102 berumur 15-44 tahun, dan sebanyak 32 orang berumur di atas 44 tahun.
Ia mengatakan, upaya untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di daerah ini seperti melakukan rapid test atau tes cepat massal di sejumlah lokasi yang ditemukan kasus DBD, dan upaya ini telah selesai dilaksanakan.
Kemudian Dinkes juga melakukan survei demam secara massal untuk mendeteksi dini penderita penyakit DBD di daerah ini agar bisa dilakukan penanganan segera.
"Kami menyiapkan alat tes cepat DBD di 17 puskemas agar pemeriksaan warga yang diduga terindikasi penyakit ini cepat terdeteksi," ucapnya.
Selain itu juga membagikan larvasida kepada warga sebagai upaya memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue. Pemberian larvasida dilaksanakan oleh puskesmas untuk membunuh jentik nyamuk penular DBD di rumah-rumah.
Dinkes juga akan melakukan pengasapan secara massal di lokasi rumah warga yang meninggal akibat DBD guna mencegah meluasnya penyakit tersebut.
Pihaknya minta komitmen dari pemerintah kecamatan untuk melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk di wilayah masing-masing.
Baca juga: Akibatkan sembilan kematian, DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Baca juga: Jakbar catat 1.124 kasus DBD, Pemkot lakukan sejumlah upaya
Baca juga: Akibatkan sembilan kematian, DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Baca juga: Jakbar catat 1.124 kasus DBD, Pemkot lakukan sejumlah upaya