New York (ANTARA News) - Harga minyak jatuh pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia atas program nuklirnya selama akhir pekan, memicu harapan meningkatnya pasokan minyak di masa mendatang.

Xinhua melaporkan, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari turun 75 sen ditutup pada 94,09 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari bergerak turun lima sen menjadi menetap di 111,00 dolar AS per barel di perdagangan London.

Setelah negosiasi intensif, kekuatan dunia dan Iran telah mencapai kesepakatan tahap pertama tentang program nuklir Iran pada Minggu lalu (24/11).

Kekuatan dunia, yaitu Amerika Serikat, China, Rusia, Prancis dan Inggris plus Jerman, memulai putaran terakhir pembicaraan dengan Iran pada Rabu lalu (20/11). Kesepakatan itu dicapai setelah para menteri luar negeri dari negara-negara tersebut melakukan perjalanan tak terjadwal ke Jenewa untuk mendorong pembicaraan pada suatu kesimpulan.

Ini adalah putaran ketiga perundingan antara Iran dan enam negara dalam lebih dari sebulan. Sebagai imbalan kepada Iran untuk penghentian sementara program nuklirnya, AS akan menahan diri dari pengenaan sanksi baru.

Kesepakatan Iran mendorong harga minyak turun. Para pedagang percaya bahwa lebih banyak minyak Iran akan kembali ke pasar internasional dalam jangka panjang, dan tambahan pasokan tersebut kemungkinan membuat minyak lebih murah.

Tetapi Iran masih memiliki jalan panjang untuk melanjutkan ekspor minyaknya secara penuh. Bank investasi Goldman Sachs memperkirakan dalam sebuah laporannya pada Senin bahwa volume minyak mentah Iran yang tersedia untuk pasar internasional akan "tetap tidak berubah selama setidaknya enam bulan ke depan".

(A026)