Sekjen PBB serukan diakhirinya siklus pembalasan di Timur Tengah
20 April 2024 12:34 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (tengah, depan) berbicara pada debat terbuka triwulanan Dewan Keamanan tentang "situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina," di markas besar PBB di New York, pada 18 April 2024. (Xinhua /Xie E)
PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (19/4) menyerukan diakhirinya "siklus pembalasan berbahaya di Timur Tengah," demikian disampaikan juru bicaranya.
"Sekretaris Jenderal PBB menegaskan kembali bahwa ini waktu yang tepat untuk menghentikan siklus pembalasan yang berbahaya di Timur Tengah," ujar Stephane Dujarric, juru bicaranya, dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah adanya sejumlah laporan bahwa Israel telah melakukan serangan terhadap target-target di Iran.
"Sekjen PBB mengecam setiap aksi pembalasan dan mengimbau masyarakat internasional untuk bekerja sama guna mencegah perkembangan lebih lanjut yang dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi seluruh kawasan dan sekitarnya," tutur juru bicara tersebut.
Teheran, yang pekan lalu melancarkan serangan balasan berskala besar terhadap Israel setelah Israel mengebom konsulatnya di Suriah, meremehkan serangan pada Jumat.
"Sekretaris Jenderal PBB menegaskan kembali bahwa ini waktu yang tepat untuk menghentikan siklus pembalasan yang berbahaya di Timur Tengah," ujar Stephane Dujarric, juru bicaranya, dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah adanya sejumlah laporan bahwa Israel telah melakukan serangan terhadap target-target di Iran.
"Sekjen PBB mengecam setiap aksi pembalasan dan mengimbau masyarakat internasional untuk bekerja sama guna mencegah perkembangan lebih lanjut yang dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi seluruh kawasan dan sekitarnya," tutur juru bicara tersebut.
Teheran, yang pekan lalu melancarkan serangan balasan berskala besar terhadap Israel setelah Israel mengebom konsulatnya di Suriah, meremehkan serangan pada Jumat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: