Semarang (ANTARA News) - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal (Purnawirawan) Endriartono Sutarto mengatakan dari sudut geopolitik dan geostrategi Australia lebih berkepentingan untuk menciptakan hubungan baik dengan Indonesia, daripada sebaliknya.

"Indonesia tetangga terdekat mereka di utara, sedangkan ancaman mereka akan selalu datang dari utara, sehingga Australia punya kepentingan besar untuk berhubungan baik dengan Indonesia," kata Endriartono di Universitas Diponegoro Semarang, Senin.

Endriartono meyakini setiap negara yang mengancam pertahanan Australia hampir pasti melewati Indonesia.

Hal itu, lanjut Endriartono, akan membuat Australia khawatir apabila tidak memiliki hubungan bilateral yang sehat dengan Indonesia.

"Kalau hubungannya buruk maka Indonesia dengan mudah akan digunakan oleh negara-negara yang punya kepentingan terhadap Australia, yang secara jangka panjang akan merugikan mereka," ujarnya.

Endriartono meminta Indonesia tidak perlu khawatir apabila tidak memiliki hubungan bilateral yang baik dengan Australia karena tidak ada ancaman serius dari wilayah selatan sehingga Indonesia tidak memiliki kepentingan serius untuk menjaga hubungan bilateral dengan Australia.

"Sementara kita tidak punya kepentingan apa pun karena dari selatan, juga tidak ada yang kita hadapi," pandangnya.

Oleh karena itu, dia mengapresiasi sejumlah langkah yang telah ditempuh Pemerintah Indonesia dalam menyikapi penyadapan oleh Australia ke Indonesia.