Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman mengatakan anggota Polres Nganjuk, Jawa Timur, meninggal setelah bunuh diri dengan menembak dada karena rasa malu setelah mengambil barang.

Menurut Sutarman, yang ditemui seusai melepas Satgas FPU VI dalam misi PBB ke Darfur, Sudan, di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta, Senin, anggota Polres Nganjuk, Jawa Timur itu, meninggal setelah merasa malu karena telah mengambil barang dari tetangganya.

"Saya sudah terima laporan kemarin. Dia ambil barang. Mungkin karena malu sebagai polisi ambil sesuatu, tidak cerita sama temannya, makanya ambil jalan pintas," katanya.

Seorang anggota Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, Bambang Setiawan (31), nekat mengakhiri hidupnya dengan menembakkan senjata api ke bagian dadanya, Minggu (24/11) malam.

Kepala Kepolisian Daerah Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan bahwa ditemukan tiga luka tembak di bagian dada korban.

"Ada tiga luka tembak di bagian dadanya. Untuk motifnya, masih kami selidiki. Tapi yang jelas kami juga temukan ada jelaga," katanya saat berkunjung ke Rumah Sakit Bhayangkara, Nganjuk, Minggu (24/11) malam.

Saat ini, petugas dari Propam Polda Jatim masih meminta keterangan dari komandan yang bertugas di SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian) tersebut dan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nganjuk.

Selain itu, kata dia, petugas juga sudah mengetahui senjata yang digunakan untuk bunuh diri korban, yaitu jenis senapan serbu V2 yang biasa digunakan bertugas anggota di bagian penjagaan.