BI Sumbar mulai Eskpedisi Rupiah Berdaulat ke daerah terluar Indonesia
19 April 2024 11:46 WIB
Jajaran pimpinan BI Perwakilan Sumbar bersama TNI Angkatan Laut bersiap melepas KRI Cakalang di Dermaga Teluk Bayur, Padang untuk memulai Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Padang, Jumat (19/4/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) memulai Ekspedisi Rupiah Berdaulat dengan membawa dan mengedarkan Rp3 miliar uang pecahan baru ke daerah terluar Indonesia.
"Total ada Rp3 miliar uang baru yang BI bawa dan siap diedarkan ke Kabupaten Kepulauan Mentawai," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Sumatera Barat, Jumat.
Seusai melepas KRI Cakalang milik TNI AL di Dermaga Teluk Bayur, Kota Padang dalam misi Ekspedisi Rupiah Berdaulat, ia mengatakan secara umum Ekspedisi Rupiah Berdaulat bertujuan untuk menjaga kedaulatan rupiah hingga ke penjuru wilayah termasuk daerah terluar Indonesia.
"Kemudian untuk jangka pendek ekspedisi ini bertujuan untuk mengedarkan uang baru kepada masyarakat," kata dia.
Baca juga: Ekspedisi Rupiah Berdaulat raih penghargaan internasional
Eks Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta tersebut mengatakan BI akan membuka layanan penukaran uang lama atau lusuh dengan lembaran baru.
Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung dari 19 hingga 25 April 2024 dengan menyasar lima pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Lima pulau itu yakni Pagai Selatan, Pagai Utara, Sipora, Siberut (Maileppet), Pulau Siberut (Muara Sikabalun).
"Petugas atau para bankir akan masuk ke setiap kampung untuk melayani masyarakat yang ingin menukarkan uang lusuh dengan uang pecahan baru," ujarnya.
Baca juga: Airlangga: Tidak bijaksana jika beli dolar AS saat rupiah bergejolak
Pada kesempatan itu, Adang sapaan akrabnya, mengatakan BI sengaja memilih Kabupaten Kepulauan Mentawai dikarenakan transaksi tunai di Bumi Sikerei (julukan Mentawai) tergolong tinggi.
Oleh karena itu, melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat BI Provinsi Sumbar berharap proses transaksi tunai terus berjalan lancar tanpa ada kendala seperti uang yang digunakan sudah rusak dan lain sebagainya.
"Transaksi tunai di Kabupaten Kepulauan Mentawai itu sekitar 98 persen. Oleh sebab itu, Bank Indonesia harus hadir dan jangan sampai masyarakat butuh rupiah tapi kita tidak hadir," ucap dia.
"Total ada Rp3 miliar uang baru yang BI bawa dan siap diedarkan ke Kabupaten Kepulauan Mentawai," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Sumatera Barat, Jumat.
Seusai melepas KRI Cakalang milik TNI AL di Dermaga Teluk Bayur, Kota Padang dalam misi Ekspedisi Rupiah Berdaulat, ia mengatakan secara umum Ekspedisi Rupiah Berdaulat bertujuan untuk menjaga kedaulatan rupiah hingga ke penjuru wilayah termasuk daerah terluar Indonesia.
"Kemudian untuk jangka pendek ekspedisi ini bertujuan untuk mengedarkan uang baru kepada masyarakat," kata dia.
Baca juga: Ekspedisi Rupiah Berdaulat raih penghargaan internasional
Eks Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta tersebut mengatakan BI akan membuka layanan penukaran uang lama atau lusuh dengan lembaran baru.
Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung dari 19 hingga 25 April 2024 dengan menyasar lima pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Lima pulau itu yakni Pagai Selatan, Pagai Utara, Sipora, Siberut (Maileppet), Pulau Siberut (Muara Sikabalun).
"Petugas atau para bankir akan masuk ke setiap kampung untuk melayani masyarakat yang ingin menukarkan uang lusuh dengan uang pecahan baru," ujarnya.
Baca juga: Airlangga: Tidak bijaksana jika beli dolar AS saat rupiah bergejolak
Pada kesempatan itu, Adang sapaan akrabnya, mengatakan BI sengaja memilih Kabupaten Kepulauan Mentawai dikarenakan transaksi tunai di Bumi Sikerei (julukan Mentawai) tergolong tinggi.
Oleh karena itu, melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat BI Provinsi Sumbar berharap proses transaksi tunai terus berjalan lancar tanpa ada kendala seperti uang yang digunakan sudah rusak dan lain sebagainya.
"Transaksi tunai di Kabupaten Kepulauan Mentawai itu sekitar 98 persen. Oleh sebab itu, Bank Indonesia harus hadir dan jangan sampai masyarakat butuh rupiah tapi kita tidak hadir," ucap dia.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: