Huawei umumkan para juara kompetisi TIK tingkat Asia Pasifik 2024
18 April 2024 19:16 WIB
Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih First Prize untuk kategori Cloud Track dalam Kompetisi TIK Huawei Asia Pasifik 2024 dalam acara penghargaan yang digelar di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (18/4/2024) (ANTARA/Fathur Rochman)
Jakarta (ANTARA) - Huawei mengumumkan para juara kompetisi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tingkat Asia Pasifik 2024, dalam acara penghargaan yang digelar di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis.
Dalam sambutannya, Presiden Huawei Asia Pasifik Simon Lin Bai Feng mengatakan, pada tahun ini, kompetisi yang berlangsung sejak 2015 tersebut telah menarik lebih dari 170.000 siswa di seluruh dunia.
"Di Asia Pasifik, lebih dari 6.400 siswa dari 14 negara dan wilayah mengikuti final nasional mereka. Dan saya sangat yakin kalian semua akan terus berprestasi di final global," kata Simon.
Simon mengatakan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan pengaruh dari kompetisi ini setiap tahunnya. Mulai tahun 2023, kata dia, Huawei telah menambahkan jalur komputasi baru, bersama dengan jalur jaringan dan cloud.
Baca juga: Huawei luncurkan kompetisi TIK di Indonesia
Selain itu, pihaknya juga telah merancang kegiatan yang lebih interaktif untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan pekerjaan siswa.
Selama proses ini, pihaknya sangat gembira karena melihat banyak ide untuk menggunakan 5G, cloud, dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.
Simon menambahkan bahwa dalam perjalanan kompetisi Ini, Huawei mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak, seperti Sekretariat ASEAN, Yayasan ASEAN, UNESCO, dan mitra lainnya.
"Bersama-sama, kami telah meluncurkan banyak proyek pelatihan UKM dan Pemuda. Bersama-sama, kami berharap dapat melahirkan lebih banyak pemimpin, praktisi, dan inovator TIK di Asia Pasifik," ujar dia.
Baca juga: Kemenkominfo tingkatkan kompetensi digital penyandang disabilitas
Direktur Kantor Regional UNESCO di Jakarta Maki Katsuno-Hayashikawa menambahkan bahwa ajang final dan penghargaan kompetisi TIK Huawei Asia Pasifik yang ke-8 menandai tonggak penting dalam program teknologi digital dalam pendidikan.
Dia menilai acara ini merupakan bukti dedikasi dan kerja keras dari semua komunitas pendidikan yang terlibat, termasuk para peserta Kompetisi TIK dan sekolah-sekolah mereka masing-masing.
"Saya mengucapkan selamat yang tulus kepada individu-individu berbakat yang usaha tak kenal lelahnya telah berkontribusi pada kompetisi ini. Semangat Anda dalam mengejar keunggulan dan haus akan pengetahuan sungguh menginspirasi, menetapkan standar yang luar biasa bagi generasi pembelajar di masa depan," ucap dia.
Dalam kompetisi tersebut, terdapat empat kategori yang dikompetisikan, yaitu Network Track, Innovation Track, Cloud Track, dan Computing Track.
Baca juga: Ratusan penyandang disabilitas ikuti kompetisi TIK
Institut Teknologi Bandung menduduki posisi teratas atau meraih Grand Prize di Network Track, sedangkan Cebu Institute of Technology dari Filipina meraih Grand Prize di Innovation Track.
Sementara itu, Grand Prize di Cloud Track diberikan kepada Singapore Polytechnic. Adapun i-Academy dari Filipina muncul sebagai juara regional untuk kategori baru yaitu Computing Track.
Tak hanya itu, 16 tim lainnya dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam, Bangladesh, Sri Lanka, Hong Kong, dan Makau juga mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama, kedua, dan ketiga di empat kategori yang dikompetisikan.
Para juara akan mewakili wilayahnya masing-masing di Global Final kompetisi TIK Huawei yang akan berlangsung di Shenzhen pada Mei 2024.
Baca juga: Kominfo gelar Kompetisi TIK Disabilitas Tingkat Nasional 2020
Baca juga: Pemerintah apresiasi perusahaan teknologi siapkan talenta digital
Dalam sambutannya, Presiden Huawei Asia Pasifik Simon Lin Bai Feng mengatakan, pada tahun ini, kompetisi yang berlangsung sejak 2015 tersebut telah menarik lebih dari 170.000 siswa di seluruh dunia.
"Di Asia Pasifik, lebih dari 6.400 siswa dari 14 negara dan wilayah mengikuti final nasional mereka. Dan saya sangat yakin kalian semua akan terus berprestasi di final global," kata Simon.
Simon mengatakan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan pengaruh dari kompetisi ini setiap tahunnya. Mulai tahun 2023, kata dia, Huawei telah menambahkan jalur komputasi baru, bersama dengan jalur jaringan dan cloud.
Baca juga: Huawei luncurkan kompetisi TIK di Indonesia
Selain itu, pihaknya juga telah merancang kegiatan yang lebih interaktif untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan pekerjaan siswa.
Selama proses ini, pihaknya sangat gembira karena melihat banyak ide untuk menggunakan 5G, cloud, dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.
Simon menambahkan bahwa dalam perjalanan kompetisi Ini, Huawei mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak, seperti Sekretariat ASEAN, Yayasan ASEAN, UNESCO, dan mitra lainnya.
"Bersama-sama, kami telah meluncurkan banyak proyek pelatihan UKM dan Pemuda. Bersama-sama, kami berharap dapat melahirkan lebih banyak pemimpin, praktisi, dan inovator TIK di Asia Pasifik," ujar dia.
Baca juga: Kemenkominfo tingkatkan kompetensi digital penyandang disabilitas
Direktur Kantor Regional UNESCO di Jakarta Maki Katsuno-Hayashikawa menambahkan bahwa ajang final dan penghargaan kompetisi TIK Huawei Asia Pasifik yang ke-8 menandai tonggak penting dalam program teknologi digital dalam pendidikan.
Dia menilai acara ini merupakan bukti dedikasi dan kerja keras dari semua komunitas pendidikan yang terlibat, termasuk para peserta Kompetisi TIK dan sekolah-sekolah mereka masing-masing.
"Saya mengucapkan selamat yang tulus kepada individu-individu berbakat yang usaha tak kenal lelahnya telah berkontribusi pada kompetisi ini. Semangat Anda dalam mengejar keunggulan dan haus akan pengetahuan sungguh menginspirasi, menetapkan standar yang luar biasa bagi generasi pembelajar di masa depan," ucap dia.
Dalam kompetisi tersebut, terdapat empat kategori yang dikompetisikan, yaitu Network Track, Innovation Track, Cloud Track, dan Computing Track.
Baca juga: Ratusan penyandang disabilitas ikuti kompetisi TIK
Institut Teknologi Bandung menduduki posisi teratas atau meraih Grand Prize di Network Track, sedangkan Cebu Institute of Technology dari Filipina meraih Grand Prize di Innovation Track.
Sementara itu, Grand Prize di Cloud Track diberikan kepada Singapore Polytechnic. Adapun i-Academy dari Filipina muncul sebagai juara regional untuk kategori baru yaitu Computing Track.
Tak hanya itu, 16 tim lainnya dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam, Bangladesh, Sri Lanka, Hong Kong, dan Makau juga mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama, kedua, dan ketiga di empat kategori yang dikompetisikan.
Para juara akan mewakili wilayahnya masing-masing di Global Final kompetisi TIK Huawei yang akan berlangsung di Shenzhen pada Mei 2024.
Baca juga: Kominfo gelar Kompetisi TIK Disabilitas Tingkat Nasional 2020
Baca juga: Pemerintah apresiasi perusahaan teknologi siapkan talenta digital
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: