Mamuju (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, HM Anis Matta menginginkan agar pemerintah Indonesia tetap membangun hubungan diplomatik dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, terkait aksi penyadapan.
"Kita minta agar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan apalagi jika harus memutus hubungan Diplomatik dengan Australia," kata Anis Matta saat berada di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, apa pun situasi yang terjadi sekarang ini maka Indonesia tetap perlu menjaga hubungan persahabatan dengan Australia.
Ia menyampaikan, aksi penyadapan terhadap sejumlah petinggi di Negara Indonesia termasuk Presiden RI, SBY yang akhir-akhir ini menjadi perhatian publik, jelas ada kesalahan dari salah satu pihak.
"Penyadapan ini tentu terjadi karena ada kesalahan. Namun demikian, perlu menjaga hubungan bertetangga dengan Australia. Intinya, hubungan kedua negara ini masih perlu dipertahankan," ucap mantan Wakil Ketua DPR RI itu.
Anis juga menyampaikan, penyadapan tersebut terungkap atas bocoran Edward Snowden dan bukan karena temuan oleh Badan Intelijen Negara.
"Persolan inilah yang harus kita klirkan lebih awal untuk mengetahui titik permasalahan yang sesungguhnya. Apalagi, penyadapan itu bukan hanya terjadi di Indonesia namun juga berlangsung di seluruh negara," kata Anis.
Sebetulnya kata dia, langkah tegas SBY juga bisa dilakukan. Namun, begitu masih perlu upaya investigasi lebih mendalam untuk mengetahui akar permasalahan yang sesungguhnya.
"Isu ini kan baru muncul dan langsung ada reaksi cepat. Mestinya, reaksi itu dilakukan secara bertahap untuk mencari titik terangnya," ungkapnya.(*)
Anis Matta inginkan hubungan diplomatik Australia dijaga
23 November 2013 20:55 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: