Jakarta (ANTARA News) - Partai Golkar akan menetapkan nama calon Wakil Presiden setelah Pemilu Legislatif 9 April 2014 untuk mendampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie yang telah ditetapkan sebagai calon Presiden untuk Pemilu 9 Juli 2014.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Jakarta, Sabtu, menyatakan bahwa Rapimnas V Partai Golkar 22-23 November 2013 belum menetapkan siapa calon Wakil Presiden yang akan diusung partainya.

Nama calon Wakil Presiden yang akan ditetapkan, katanya, berlangsung dalam Rapimnas yang diselenggarakan setelah Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD pada 9 April 2014.

Priyo yang juga Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan dalam Rapimnas V kali ini belum ada usul resmi terkait dengan pencalonan Wakil Presiden.

"Belum ada usulan resmi dari daerah terkait dengan Cawapres di Rapimnas kali ini," kata Priyo yang juga Ketua Umum DPP MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong), salah satu organisasi kemasyarakatan pendiri Partai Golkar pada 20 Oktober 1964.

Kepastian tempat dan tanggal penyelenggaraan Rapimnas mendatang, katanya, belum ditetapkan tetapi dapat dipastikan setelah Pemilu Legislatif.

Waktu pelaksanaan rapimnas mendatang belum dipastikan, namun Priyo menyebut kemungkinan akan dilakukan setelah April 2014.

Ia menambahkan bahwa pada awalnya Partai Golkar tidak mengagendakan ada Rapimnas lagi setelah Rapimnas 22-23 November ini.

"Karena Cawapres Partai Golkar belum ditetapkan maka akan ada Rapimnas lagi untuk membahasnya," katanya.

Siapa nama Cawapres yang akan ditetapkan, katanya, pimpinan Partai Golkar akan melihat elektabilitas tokoh-tokoh yang ada, baik dari internal maupun eksternal partai, untuk disandingkan dengan Capres Partai Golkar," kata Priyo.

Priyo menyebutkan jika dalam Pemilu 9 April 2014 perolehan suara Partai Golkar sangat tinggi maka terbuka kemungkinan cawapresnya berasal dari internal.

"Tetapi kalau selisih suaranya dengan partai lain tidak jauh jaraknya maka Cawapres bisa saja dipilih dari eksternal," katanya.