Jakarta (ANTARA news) - Kenaikan permukaan laut selama abad ini bisa sampai antara 70 sentimeter sampai 1,2 meter pada tahun 2100 jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi, demikian menurut perkiraan tim ilmuwan yang menyurvei peningkatan muka air laut.

Sebanyak 90 ahli dari Amerika Serikat dan Jerman yang terlibat dalam survei peningkatan muka laut itu juga menaksir pada 2300 rata-rata kenaikan permukaan laut bisa mencapai 200-300 sentimeter jika tidak ada mitigasi emisi.

Sebaliknya, dengan adanya pengurangan emisi yang kuat, para ahli meramalkan kenaikan air laut hanya akan mencapai 40-60 sentimeter tahun 2100 dan 60-100 sentimeter pada 2300.

"Hasil skenario dengan mitigasi iklim menunjukkan peluang bagus untuk membatasi kenaikan muka laut menjadi satu meter," kata Stefan Rahmstorf dari Postdam Institute for Climate Impact Research.

"Skenario emisi tinggi akan mengancam keberlangsungan kota-kota tepi pantai dan pulau-pulau di dataran rendah," katanya seperti diberitakan laman Science Daily.

Meski demikian proyeksi kenaikan permukaan air laut tersebut masih diliputi ketidakpastian karena proses fisik yang menyebabkan kenaikan itu kompleks.

Proses itu mencakup perluasan air laut ketika menghangat, melelehnya gunung gletser dan tudung es dan dua lapisan es luas di Greenland dan Antartika, serta pemompaan air tanah untuk irigasi.

Pendekatan pemodelan yang berbeda akan memberikan hasil yang jauh berbeda dalam memperkirakan kenaikan permukaan air laut.

Laporan The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang terbaru telah merevisi proyeksinya menjadi lebihi dari 60 persen dibandingkan dengan laporan yang diterbitkan tahun 2007.

Penilaian kenaikan permukaan air laut yang dilakukan kelompok ilmuwan lain bahkan menghasilkan proyeksi yang lebih tinggi.

Kenaikan permukaan air laut yang diukur menggunakan satelit selama dua dekade lebih juga telah melampaui ekspektasi awal.

"Penting untuk mengetahui apa yang dipikirkan komunitas ahli tentang kenaikan muka air laut dan kami membuatnya transparan untuk publik," kata penulis utama studi, Benjamin Horton, dari Institute of Marine and Coastal Sciences di Rutgers University, New Jersey, Amerika Serikat.

"Kami melaporkan perolehan terbesar tentang kenaikan permukaan air laut masa depan dari para ahli terpilih dari 18 negara," katanya.

Menurut survei, kebanyakan ahli memperkirakan angka kenaikan yang lebih besar dari estimasi terkini IPCC sekitar 28-98 sentimeter pada 2100.

Dua per tiga responden memperkirakan ramalan kenaikan air laut lebih tinggi dari perkiraan IPCC, mengonfirmasi bahwa laporan IPCC cenderung konservatif dalam penilaian mereka.

Tanpa mitigasi emisi, 51 persen ahli berpendapat permukaan laut akan naik 1,5 meter atau lebih, 27 persen memperkirakan kenaikan dua meter atau lebih, dan 58 persen menjawab laut akan naik empat meter pada 2300.

"Secara keseluruhan, hasil survei pada para ahli maupun laporan IPCC menggambarkan risiko kenaikan suhu akibat ketiadaan mitigasi emisi bisa menyebabkan kenaikan permukaan laut multi-meter dalam jangka panjang," kata Rahmstorf.