"Adapun periode kontrak CP 205 selama 75 bulan hingga pada akhir tahun 2029," ujar Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat usai acara penandatanganan kontrak CP205 MRT Jakarta dengan Sojitz Corporation di Jakarta, Rabu.
Adapun kegagalan dalam pencarian kontraktor terutama disebabkan karena faktor eksternal antara lain pandemi COVID-19, kemudian terjadinya perang di berbagai benua, geopolitik dan kelangkaan semikonduktor serta lainnya,
Ini meliputi Stasiun Thamrin dan Monas sebesar 74 persen, Stasiun Harmoni, Sawah Besar dan Mangga Besar sebesar 28 persen, serta Glodok dan Kota sebesar 50 persen.
Tuhiyat menargetkan MRT Jakarta fase 2A yakni Bundaran Hotel Indonesia hingga Monas dapat beroperasi pada tahun 2027, sementara untuk Harmoni sampai dengan Kota, diperkirakan pada akhir tahun 2029.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang hadir dalam kesempatan tersebut,mengatakan MRT Jakarta fase 2A yang saat ini mencapai kemajuan sebanyak 33 persen diharapkan dapat melengkapi transportasi yang sudah ada.
"Ini semua untuk melengkapi transportasi yang sudah ada sehingga kita bisa menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan," kata dia.
Selain Heru, turut hadir dalam acara penandatangan kerja sama sore itu antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dan Assistant General Manager Airport & Transportation Infrastructure Departement, Sojitz Corporation Naoki Kazama.