Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengharapkan adanya aplikasi terintegrasi untuk program mudik gratis sehingga pemanfaatan fasilitas untuk mudik gratis bisa digunakan secara maksimal.

"Kemarin saya sudah diskusi dengan Pak Kapolri dan Pak Menhub, ada salah satu kelemahan sekarang yang mudik gratis ini adalah belum ada platform atau aplikasi terintegrasi," ucap Muhadjir memberikan keterangan pers usai bertemu Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu.

Hal tersebut perlu dilakukan lantaran peserta mudik sebelumnya dapat mendaftar di beberapa penyedia layanan mudik gratis sehingga saat hari keberangkatan banyak bus mudik gratis yang sepi penumpang.

Baca juga: KRI Banda Aceh antar peserta mudik gratis kembali ke Jakarta

Misalnya, peserta mudik gratis itu mendaftar di penyedia layanan A, penyedia layanan B, dan penyedia layanan C. Namun, pada saat keberangkatan dia memilih penyedia layanan A sehingga dua kuota lainnya tidak terpakai.

"Jadi, masing-masing penyelenggara mudik gratis ini daftar sendiri-sendiri. Kemudian ada indikasi kuat, orang itu bisa daftar di beberapa tempat karena dia daftar di beberapa tempat, pada waktu berangkat, banyak kendaraan yang kosong," ungkap Muhadjir.

Untuk itu, ia pun sudah menyampaikan usulan aplikasi tersebut kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo agar tidak ada lagi peserta mudik yang mendaftar lebih dari satu tempat.

"Saya sudah menyampaikan ke Pak Kapolri supaya ada aplikasi yang terintegrasi sehingga kita bisa tahu orang itu daftar di mana pun sehingga nanti tidak ada lagi orang yang daftar lebih dari satu tempat sehingga pemanfaatan fasilitas untuk mudik gratis ini bisa digunakan secara maksimal," ujar Muhadjir.

Diketahui, Muhadjir melaporkan kepada Wapres perihal penanganan periode mudik Lebaran 2024.

Baca juga: Pj Wali Kota Bima lepas 325 pemudik gratis balik ke Makassar

"Tadi saya laporkan bahwa mudik tahun ini berdasarkan hasil evaluasi sementara oleh oleh kementerian dan lembaga yang terkait termasuk Polri dan TNI, penanganannya cukup baik tetapi tentu saja terserah nanti penilaian pada masyarakat tetapi dari kami secara internal sudah melakukan evaluasi," ungkap Muhadjir.

Menurutnya, dalam beberapa hal ada perbaikan dibandingkan periode mudik Lebaran 2023 seperti jumlah kecelakaan mengalami penurunan.

"Kemudian dari korban, korban meninggal juga turun, korban cedera juga turun kemudian juga dari laporan dari Dirut Jasa Raharja, santunan yang dikeluarkan dibanding tahun lalu juga mengalami penurunan sekitar 52," katanya.

Kendati demikian, ia mengaku prihatin lantaran masih ada peristiwa kecelakaan yang terjadi saat periode tersebut. Ia menyebut dua kecelakaan yang menyita perhatian, yakni di-contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek dan bus terguling di KM 370 ruas Tol Semarang-Batang.

"Tentu ini satu hal yang sangat baik walaupun memang ada beberapa peristiwa yang sangat sebetulnya kita prihatinkan tidak perlu terjadi, yaitu terjadinya tabrakan di-contraflow KM 58 yang menyebabkan ada 12 orang dalam satu kendaraan yang meninggal dunia. Kemudian kejadian yang kedua adalah bus yang terguling itu, di daerah Batang, Jawa Tengah. Itu saja yang peristiwa yang cukup menonjol," ujarnya.

Baca juga: 810 pemilir "Mudik Gratis Naik Kapal Perang" tiba di Jakarta