Sandi ungkap Indonesia mentransformasikan pariwisata dalam sidang UN
17 April 2024 15:54 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pidato dalam pertemuan tingkat tinggi UN General Assembly Sustainability Week di Markas PBB, New York. ANTARA/HO-Kemenparekraf
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan upaya Indonesia dalam mentransformasikan pariwisata menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, dalam pertemuan tingkat tinggi UN General Assembly Sustainability Week di New York, Amerika Serikat. Menparekraf sebagaimana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu mengungkapkan, pemerintah Indonesia juga memiliki fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan beberapa produk pariwisata seperti desa wisata juga ekowisata.
“Kehadiran kami dalam forum ini diharapkan semakin memperkuat Indonesia sebagai destinasi wisata yang sangat peduli terhadap isu-isu perubahan iklim dan isu-isu yang berkaitan kesejahteraan dan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Indonesia, lanjut dia, saat ini menjadi acuan dalam hal transformasi pariwisata pascapandemi. Indonesia juga menunjukkan keberpihakan terhadap pariwisata regeneratif dan pariwisata yang bisa membantu mengurangi emisi karbon.
Wujud konkretnya melalui sejumlah upaya yang telah dilakukan seperti offset emisi karbon, penanaman hutan mangrove di beberapa destinasi wisata, restorasi terumbu karang, ada juga kegiatan untuk penanganan isu sampah, makanan terbuang (food loss dan food waste).
Selain itu juga kehadiran program desa wisata yang memberdayakan masyarakat lokal dengan kearifan adat istiadat setempat. Sehingga menampilkan pariwisata sebagai sektor yang memiliki peluang sangat luas dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
“Dan kita perlu sandingkan dengan ekonomi kreatif baik dari segi produk dan jasa yang bisa mengangkat posisi Indonesia dalam transformasi menuju ekonomi digital,” ujarnya.
Sandiaga mengungkapkan keinginannya untuk menampilkan wajah destinasi Indonesia sebagai destinasi yang dekat dengan alam, budaya, namun penuh petualangan. Sehingga bukan hanya destinasi yang fokus menikmati sinar matahari, laut, dan pasir atau pantai, tapi juga yang memiliki kemampuan untuk menarik wisatawan berdasarkan dari ketenangan, spiritual, dan keberlanjutan.
Ia meyakini Indonesia memiliki destinasi wisata yang unik, menarik, bukan hanya Bali, tapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang sedang dibangun secara totalitas.
Selain Bali dan lima DPSP, lanjutnya lagi, ada IKN yang akan menjadi destinasi wisata baru yang sedang dalam tahap pembangunan secara masif. Pembangunan IKN mengedepankan interkonektivitas berbasis kelestarian alam. Salah satunya infrastruktur yang tidak menggunakan energi fosil yang mampu menghubungkan titik-titik pusat ekonomi di Kalimantan.
Baca juga: Menparekraf ajak industri spa hadirkan pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Kemenparekraf sebut ATF 2024 angkat isu pariwisata berkelanjutan
Baca juga: TWC ajak wisatawan tanam pohon gaungkan nIlai pariwisata berkelanjutan
“Kehadiran kami dalam forum ini diharapkan semakin memperkuat Indonesia sebagai destinasi wisata yang sangat peduli terhadap isu-isu perubahan iklim dan isu-isu yang berkaitan kesejahteraan dan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Indonesia, lanjut dia, saat ini menjadi acuan dalam hal transformasi pariwisata pascapandemi. Indonesia juga menunjukkan keberpihakan terhadap pariwisata regeneratif dan pariwisata yang bisa membantu mengurangi emisi karbon.
Wujud konkretnya melalui sejumlah upaya yang telah dilakukan seperti offset emisi karbon, penanaman hutan mangrove di beberapa destinasi wisata, restorasi terumbu karang, ada juga kegiatan untuk penanganan isu sampah, makanan terbuang (food loss dan food waste).
Selain itu juga kehadiran program desa wisata yang memberdayakan masyarakat lokal dengan kearifan adat istiadat setempat. Sehingga menampilkan pariwisata sebagai sektor yang memiliki peluang sangat luas dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
“Dan kita perlu sandingkan dengan ekonomi kreatif baik dari segi produk dan jasa yang bisa mengangkat posisi Indonesia dalam transformasi menuju ekonomi digital,” ujarnya.
Sandiaga mengungkapkan keinginannya untuk menampilkan wajah destinasi Indonesia sebagai destinasi yang dekat dengan alam, budaya, namun penuh petualangan. Sehingga bukan hanya destinasi yang fokus menikmati sinar matahari, laut, dan pasir atau pantai, tapi juga yang memiliki kemampuan untuk menarik wisatawan berdasarkan dari ketenangan, spiritual, dan keberlanjutan.
Ia meyakini Indonesia memiliki destinasi wisata yang unik, menarik, bukan hanya Bali, tapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang sedang dibangun secara totalitas.
Selain Bali dan lima DPSP, lanjutnya lagi, ada IKN yang akan menjadi destinasi wisata baru yang sedang dalam tahap pembangunan secara masif. Pembangunan IKN mengedepankan interkonektivitas berbasis kelestarian alam. Salah satunya infrastruktur yang tidak menggunakan energi fosil yang mampu menghubungkan titik-titik pusat ekonomi di Kalimantan.
Baca juga: Menparekraf ajak industri spa hadirkan pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Kemenparekraf sebut ATF 2024 angkat isu pariwisata berkelanjutan
Baca juga: TWC ajak wisatawan tanam pohon gaungkan nIlai pariwisata berkelanjutan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: