AS "prihatin luar biasa" dengan dugaan hubungan Korut-Iran
17 April 2024 11:48 WIB
Arsip - Foto yang disiarkan kantor berita Korea Utara KCNA pada 25 Maret, 2022, ini memperlihatkan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-17. (ANTARA/KCNA/HO via Xinhua/tm)
Washington (ANTARA) - Amerika Serikat "prihatin luar biasa" atas kerja sama militer yang dicurigai sudah berlangsung lama antara Korea Utara dan Iran, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.
Pernyataan itu disampaikan Miller dalam konferensi pers yang berlangsung di Washington D.C., Selasa (16/4), menjawab pertanyaan tentang apakah AS prihatin mengenai kerja sama Iran-Korut dalam program nuklir dan rudal balistik.
“Tentu saja. Ini adalah sesuatu yang luar biasa kami khawatirkan,” katanya.
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Pyongyang dan Teheran diketahui memiliki hubungan yang dekat kendati keduanya mendapat sanksi internasional atas program senjata mereka.
Dalam penjelasan terpisah, Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Pat Ryder juga menjawab pertanyaan mengenai kerja sama Teheran-Pyongyang, dan kemungkinan senjata Korut digunakan untuk menyerang Israel.
“Saya tidak bisa berspekulasi. Tentu saja jika menyangkut ancaman yang ditimbulkan DPRK (Korea Utara) dan Iran, itu adalah sesuatu yang kami tanggapi dengan sangat serius,” katanya.
Mayjen Ryder menambahkan bahwa menyangkut kawasan Indo-Pasifik, seperti halnya pertahanan AS yang amat kuat atas Israel, hubungan dan aliansi AS dengan Republik Korea dan Jepang pun sangat kuat.
“Dan kami akan berdiri di samping mereka untuk bekerja bersama-sama menuju keamanan dan stabilitas di seluruh kawasan,” sambungnya.
Sumber : Yonhap
Baca juga: AS bertekad kawal terus mandat panel pemantauan sanksi Korut
Baca juga: China, AS bahas situasi Semenanjung Korea akibat uji rudal Korut
Pernyataan itu disampaikan Miller dalam konferensi pers yang berlangsung di Washington D.C., Selasa (16/4), menjawab pertanyaan tentang apakah AS prihatin mengenai kerja sama Iran-Korut dalam program nuklir dan rudal balistik.
“Tentu saja. Ini adalah sesuatu yang luar biasa kami khawatirkan,” katanya.
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Pyongyang dan Teheran diketahui memiliki hubungan yang dekat kendati keduanya mendapat sanksi internasional atas program senjata mereka.
Dalam penjelasan terpisah, Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Pat Ryder juga menjawab pertanyaan mengenai kerja sama Teheran-Pyongyang, dan kemungkinan senjata Korut digunakan untuk menyerang Israel.
“Saya tidak bisa berspekulasi. Tentu saja jika menyangkut ancaman yang ditimbulkan DPRK (Korea Utara) dan Iran, itu adalah sesuatu yang kami tanggapi dengan sangat serius,” katanya.
Mayjen Ryder menambahkan bahwa menyangkut kawasan Indo-Pasifik, seperti halnya pertahanan AS yang amat kuat atas Israel, hubungan dan aliansi AS dengan Republik Korea dan Jepang pun sangat kuat.
“Dan kami akan berdiri di samping mereka untuk bekerja bersama-sama menuju keamanan dan stabilitas di seluruh kawasan,” sambungnya.
Sumber : Yonhap
Baca juga: AS bertekad kawal terus mandat panel pemantauan sanksi Korut
Baca juga: China, AS bahas situasi Semenanjung Korea akibat uji rudal Korut
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024
Tags: