GAPMMI harap BI segera intervensi guna pulihkan nilai tukar rupiah
16 April 2024 17:05 WIB
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman di Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Muzdaffar Fauzan.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman berharap agar Bank Indonesia atau BI segera melakukan intervensi guna memulihkan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.
"Kita berharap pemerintah bisa segera mengantisipasi khususnya nilai tukar ini kalau bisa BI segera mengintervensi ya, karena ini kan habis liburan, mudah-mudahan segera dilakukan, supaya stabil agar tidak terlalu berat," katanya ditemui di Jakarta, Selasa.
Dirinya mengatakan dampak dari pelemahan nilai tukar tersebut terhadap sektor makanan dan minuman yakni berpengaruh pada harga pokok produksi, serta biaya logistik.
Ia menjelaskan pihaknya memerlukan banyak bahan baku yang mesti diimpor, sehingga peningkatan nilai tukar itu secara langsung memberikan dampak negatif dalam proses tersebut.
"Kita banyak sekali bahan baku yang harus kita impor dan tentu akan berpengaruh terhadap harga pokok produksi kita. Meskipun kita ada ekspor juga. Kalau industri mamin (makanan dan minuman) total ekspor kita sekitar 11 miliar dolar AS, impor kita cukup banyak untuk bahan baku. Ini yang sangat berat," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan selain nilai tukar yang melemah, potensi eskalasi konflik Iran-Israel turut memberikan dampak negatif bagi industri mamin di tanah air.
"Dari laporan Food and Agriculture Organization sebelum serangan Iran ke Israel aja udah ada peningkatan 1 persen harga pangan dunia dibandingkan bulan Februari, terutama biji-bijian, beberapa produk dairy, susu, daging dan sebagainya. Ini yang harus kita antisipasi," katanya.
Sebagai informasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa dibuka merosot usai liburan Lebaran 2024 akibat konflik Iran dan Israel, serta sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.088 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp15.848 per dolar AS
Sementara pada Sabtu (13/4) puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak (drone) diluncurkan Iran ke Israel. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa aksi tersebut sebagai balasan atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024.
Baca juga: BI pastikan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah konflik global
Baca juga: Ekonom: Spekulasi pasar terhadap The Fed sebabkan pelemahan rupiah
Baca juga: Pemudik rela antre tukar uang baru di rest area KM 57 Tol Japek
"Kita berharap pemerintah bisa segera mengantisipasi khususnya nilai tukar ini kalau bisa BI segera mengintervensi ya, karena ini kan habis liburan, mudah-mudahan segera dilakukan, supaya stabil agar tidak terlalu berat," katanya ditemui di Jakarta, Selasa.
Dirinya mengatakan dampak dari pelemahan nilai tukar tersebut terhadap sektor makanan dan minuman yakni berpengaruh pada harga pokok produksi, serta biaya logistik.
Ia menjelaskan pihaknya memerlukan banyak bahan baku yang mesti diimpor, sehingga peningkatan nilai tukar itu secara langsung memberikan dampak negatif dalam proses tersebut.
"Kita banyak sekali bahan baku yang harus kita impor dan tentu akan berpengaruh terhadap harga pokok produksi kita. Meskipun kita ada ekspor juga. Kalau industri mamin (makanan dan minuman) total ekspor kita sekitar 11 miliar dolar AS, impor kita cukup banyak untuk bahan baku. Ini yang sangat berat," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan selain nilai tukar yang melemah, potensi eskalasi konflik Iran-Israel turut memberikan dampak negatif bagi industri mamin di tanah air.
"Dari laporan Food and Agriculture Organization sebelum serangan Iran ke Israel aja udah ada peningkatan 1 persen harga pangan dunia dibandingkan bulan Februari, terutama biji-bijian, beberapa produk dairy, susu, daging dan sebagainya. Ini yang harus kita antisipasi," katanya.
Sebagai informasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa dibuka merosot usai liburan Lebaran 2024 akibat konflik Iran dan Israel, serta sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.088 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp15.848 per dolar AS
Sementara pada Sabtu (13/4) puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak (drone) diluncurkan Iran ke Israel. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa aksi tersebut sebagai balasan atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024.
Baca juga: BI pastikan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah konflik global
Baca juga: Ekonom: Spekulasi pasar terhadap The Fed sebabkan pelemahan rupiah
Baca juga: Pemudik rela antre tukar uang baru di rest area KM 57 Tol Japek
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: