Mamuju (ANTARA News) - Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat menyatakan banjir yang melanda sejumlah Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) akibat pembalakan hutan.

"Setelah kami meninjau lokasi banjir di Mateng dengan menggunakan pesawat helikopter, memang terjadi kerusakan hutan yang menjadi penyebab banjir di daerah itu," kata Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, dari pantauan yang dilakukan dari udara, sejumlah, gunung gundul akibat pembalakan hutan sehingga air mengalir tanpa hambatan dan memenerpa perkampungan warga di Mateng, di bagian hilir daerah itu

Ia mengatakan, gundulnya hutan akibat pembalakan liar di wilayah Mateng akan menjadi evaluasi serius karena telah mengakibatkan bencana dan pemerintah akan diminta bertindak mengatasinya.

"Perlu dilakukan reboisasi hutan gundul di Mateng karena reboisasi yang dilakukan selama ini tidak begitu efektif. Ini mesti menjadi perhatian pemerintah untuk diambil langkah tegas," katanya.

Menurut dia, bencana banjir tidak bisa lagi dibiarkan terjadi di Mateng, sehingga harus dilakukan reboisasi agar hutan yang berfungsi menyerap air.

Ia mengatakan, bencana banjir di Mateng pada Senin sore (18/11) cukup parah dan mengakibatkan empat korban tewas, dan dua orang hanyut terseret banjir, dua warga hanyut terseret banjir yang satu diantaranya ditemukan selamat dan satu lagi belum dalam pencarian petugas bencana.

Banjir di Mateng juga mengakibatkan ratusan rumah penduduk rusak diterjang banjir bandang, selain itu merusak areal perkebunan dan pertanian warga Mateng yang dikenal penghasil komoditi sawit di Sulbar.