Kemensos berikan layanan fisioterapi gratis disabilitas asal Bandung
15 April 2024 16:11 WIB
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Abiyoso Cimahi saat memberikan bantuan layanan fisioterapi serta kursi roda cerebral palsy (CP) gratis kepada Ogi Mahmudin (36), penyandang disabilitas fisik asal Desa Cilampeni, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Senin (15/4/2024). ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Abiyoso Cimahi memberikan bantuan layanan fisioterapi serta kursi roda cerebral palsy (CP) gratis kepada Ogi Mahmudin (36), penyandang disabilitas fisik asal Desa Cilampeni Kecamatan Ketapang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Senin, disebutkan bahwa hasil pemeriksaan fisioterapis menunjukkan Ogi masih bisa diajak komunikasi meskipun terbatas.
“Jadi kami sarankan untuk lebih sering duduk karena dia kebanyakan tidur. Makanya kami akan lakukan fisioterapi rutin berbasis homecare. Kami tugaskan fisioterapi ke rumah Ogi minimal sekali sebulan,” kata Plt Kepala Sentra Abiyoso Rinto Indratmoko.
Dia menjelaskan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada keluarga mengenai kegiatan-kegiatan ringan yang dapat dilakukan untuk menstimulasi motorik sebagai latihan fisioterapi. Ia juga mengimbau keluarga agar menggunakan kursi roda CP untuk membawa Ogi keluar rumah dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Selain fisioterapi, ia mengungkapkan pihaknya juga akan membawa Ogi ke dokter spesialis saraf guna menangani kondisi kejang. Pasalnya, Ogi dapat mengalami kejang sebanyak empat kali dalam sebulan yang akhirnya mengakibatkan tangan kanannya lengket.
Sementara untuk nenek Ogi yang bernama Endoh, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan Atensi Kewirausahaan untuk modal usaha berjualan kopi.
Kemudian di samping itu, pihaknya juga turut memberikan bantuan Atensi berupa pemenuhan kebutuhan hidup layak, seperti penambahan nutrisi dan sembako, perlengkapan tidur (kasur, sprei, guling, bantal, selimut, perlak), hygiene kits, dan sandang.
Sebelumnya, salah satu keluarga Ogi bersurat kepada Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini perihal kondisi Ogi untuk meminta bantuan aksesibilitas.
Menurut keterangan Bibi Ogi Eem Sukaesih (61), keponakannya memang sudah sering mendapatkan bantuan dari pemerintah maupun swasta, dan bahkan menjadi prioritas di desa tempat tinggalnya. Akan tetapi, ia mengatakan belum ada bantuan seperti fisioterapi dan kursi roda khusus yang mendukung perkembangan fisik Ogi.
“Sering dikasih bantuan, tapi gak pernah ada yang kayak gini. Alhamdulillah mudah-mudahan kalau diterapi terus setidaknya Ogi bisa duduk,” katanya.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Senin, disebutkan bahwa hasil pemeriksaan fisioterapis menunjukkan Ogi masih bisa diajak komunikasi meskipun terbatas.
“Jadi kami sarankan untuk lebih sering duduk karena dia kebanyakan tidur. Makanya kami akan lakukan fisioterapi rutin berbasis homecare. Kami tugaskan fisioterapi ke rumah Ogi minimal sekali sebulan,” kata Plt Kepala Sentra Abiyoso Rinto Indratmoko.
Dia menjelaskan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada keluarga mengenai kegiatan-kegiatan ringan yang dapat dilakukan untuk menstimulasi motorik sebagai latihan fisioterapi. Ia juga mengimbau keluarga agar menggunakan kursi roda CP untuk membawa Ogi keluar rumah dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Selain fisioterapi, ia mengungkapkan pihaknya juga akan membawa Ogi ke dokter spesialis saraf guna menangani kondisi kejang. Pasalnya, Ogi dapat mengalami kejang sebanyak empat kali dalam sebulan yang akhirnya mengakibatkan tangan kanannya lengket.
Sementara untuk nenek Ogi yang bernama Endoh, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan Atensi Kewirausahaan untuk modal usaha berjualan kopi.
Kemudian di samping itu, pihaknya juga turut memberikan bantuan Atensi berupa pemenuhan kebutuhan hidup layak, seperti penambahan nutrisi dan sembako, perlengkapan tidur (kasur, sprei, guling, bantal, selimut, perlak), hygiene kits, dan sandang.
Sebelumnya, salah satu keluarga Ogi bersurat kepada Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini perihal kondisi Ogi untuk meminta bantuan aksesibilitas.
Menurut keterangan Bibi Ogi Eem Sukaesih (61), keponakannya memang sudah sering mendapatkan bantuan dari pemerintah maupun swasta, dan bahkan menjadi prioritas di desa tempat tinggalnya. Akan tetapi, ia mengatakan belum ada bantuan seperti fisioterapi dan kursi roda khusus yang mendukung perkembangan fisik Ogi.
“Sering dikasih bantuan, tapi gak pernah ada yang kayak gini. Alhamdulillah mudah-mudahan kalau diterapi terus setidaknya Ogi bisa duduk,” katanya.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024
Tags: