Kanselir Jerman puji kerja sama teknologi hidrogen Jerman-China
Foto dokumen yang diabadikan pada 16 September 2019 ini memperlihatkan para staf Southwestern Institute of Physics di China National Nuclear Corporation (CNNC) bekerja di lokasi instalasi HL-2M Tokamak, "matahari buatan" generasi baru milik China, di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya. HL-2M Tokamak mulai dioperasikan pada Jumat (4/12) dan berhasil melakukan pelepasan plasma pertamanya, menurut CNNC. Dirancang untuk meniru reaksi alami yang terjadi di matahari menggunakan gas deuterium dan hidrogen sebagai bahan bakar, aparatus di Chengdu ini akan menghasilkan energi bersih melalui reaksi fusi nuklir terkendali, sebut CNNC. Foto dirilis pada Sabtu (5/12). ANTARA FOTO/Xinhua/Southwestern Institute of Physics CNNC/pras.
Saat mengunjungi usaha patungan Bosch Hydrogen Powertrain Systems (Chongqing) Co., Ltd., Scholz mengamati produk powertrain hidrogen dan solusi powertrain sel bahan bakar, serta menilik perakitan modul daya sel bahan bakar hidrogen.
Scholz mengatakan bahwa kemajuan teknologi perusahaan tersebut dan kecepatan pembangunan pabrik sangat memuaskan.
Scholz didampingi oleh perwakilan senior dari sejumlah perusahaan Jerman ternama, termasuk Siemens, Bayer, Mercedes-Benz, BMW, dan Zeiss.
Lebih dari 5.000 perusahaan Jerman saat ini beroperasi di China, yang telah menjadi mitra dagang terbesar Jerman selama bertahun-tahun.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024