Dinas: Cuaca ekstrem tidak halangi wisatawan berkunjung ke Dieng
15 April 2024 13:48 WIB
Suasana kunjungan wisatawan di Kompleks Candi Arjuna, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, pada H+4 Lebaran atau Senin (15/4/2023). ANTARA/HO-Dinparbud Banjarnegara
Banjarnegara (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Banjarnegara Tursiman mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir tidak menghalangi minat wisatawan untuk berkunjung ke Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng pada masa libur Lebaran 2024.
"Alhamdulillah kondisi cuaca yang sering hujan tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Dieng pada masa libur Lebaran ini," kata Tursiman di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan hal itu terlihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng pada hari Sabtu (13/4) tercatat mencapai 16.500 orang dan Minggu (14/4) sebanyak 15.800 orang.
Secara kumulatif, kata dia, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng selama periode libur Lebaran 2024 untuk sementara mencapai kisaran 61.000 orang.
"Kalau data sementara jumlah wisatawan untuk hari ini, kami belum menerima laporan," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng yang telah memasuki tahap kedua dan ditargetkan selesai pada bulan Juli 2024.
Akan tetapi selama momentum Lebaran 2024, kata dia, proyek tersebut dihentikan untuk sementara, sehingga tidak terganggu oleh lonjakan kunjungan wisatawan.
"Kami buatkan jalur alternatif untuk wisatawan karena lokasi wisatanya enggak berubah, cuma lanskapnya saja. Jadi enggak masalah," katanya menegaskan.
Ia mengharapkan setelah proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng tersebut selesai dapat memberikan sesuatu yang baru bagi wisatawan.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya akan terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi wisatawan di Dieng.
Kendati demikian, dia mengakui masih ada kendala yang dihadapi berupa akses jalan menuju Dieng yang masih sempit terutama dari arah Kabupaten Wonosobo.
"Kami sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mengusulkan agar ada pembangunan jalan atau mungkin peningkatan jalan ke Dieng," katanya.
Bahkan dengan adanya Gerbang Tol Batang, kata dia, wisatawan dari Jakarta atau Semarang sebenarnya akan lebih dekat menuju Dieng daripada harus memutar lewat Bawen.
Akan tetapi, kata dia, pembangunan jalan tembus dari Batang menuju Dieng hingga saat ini belum dilaksanakan meskipun sudah menjadi perencanaan secara nasional.
"Barangkali kita berharap ke depan agar ada jalan besar di situ (Batang-Dieng, red.). Kalau jalan layak pakai sudah ada, tapi masih perlu ditingkatkan kelasnya terutama di daerah Batang, kalau yang di daerah Banjarnegara sudah bagus," kata Tursiman.
Proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara multiyears mulai tahun 2023 hingga semester pertama 2024 dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penataan infrastruktur dan transportasi di Dieng sebesar Rp161 miliar.
Anggaran tersebut untuk lima titik kegiatan, yakni tiga titik di Kabupaten Banjarnegara yang terdiri atas Komplek Aswatama, Komplek Candi Dieng, dan Komplek Kawah Sikidang dengan anggaran sebesar Rp101 miliar, serta dua titik di Kabupaten Wonosobo yang terdiri atas Telaga Warna dan Bukit Sikunir dengan anggaran sebesar Rp64 miliar.
Baca juga: Manajemen wisata Dieng perlu pertimbangkan aspek iklim
Baca juga: Kemenparekraf-Bizhare fasilitasi pendanaan kepada Bobocabin
"Alhamdulillah kondisi cuaca yang sering hujan tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Dieng pada masa libur Lebaran ini," kata Tursiman di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan hal itu terlihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng pada hari Sabtu (13/4) tercatat mencapai 16.500 orang dan Minggu (14/4) sebanyak 15.800 orang.
Secara kumulatif, kata dia, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng selama periode libur Lebaran 2024 untuk sementara mencapai kisaran 61.000 orang.
"Kalau data sementara jumlah wisatawan untuk hari ini, kami belum menerima laporan," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng yang telah memasuki tahap kedua dan ditargetkan selesai pada bulan Juli 2024.
Akan tetapi selama momentum Lebaran 2024, kata dia, proyek tersebut dihentikan untuk sementara, sehingga tidak terganggu oleh lonjakan kunjungan wisatawan.
"Kami buatkan jalur alternatif untuk wisatawan karena lokasi wisatanya enggak berubah, cuma lanskapnya saja. Jadi enggak masalah," katanya menegaskan.
Ia mengharapkan setelah proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng tersebut selesai dapat memberikan sesuatu yang baru bagi wisatawan.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya akan terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi wisatawan di Dieng.
Kendati demikian, dia mengakui masih ada kendala yang dihadapi berupa akses jalan menuju Dieng yang masih sempit terutama dari arah Kabupaten Wonosobo.
"Kami sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mengusulkan agar ada pembangunan jalan atau mungkin peningkatan jalan ke Dieng," katanya.
Bahkan dengan adanya Gerbang Tol Batang, kata dia, wisatawan dari Jakarta atau Semarang sebenarnya akan lebih dekat menuju Dieng daripada harus memutar lewat Bawen.
Akan tetapi, kata dia, pembangunan jalan tembus dari Batang menuju Dieng hingga saat ini belum dilaksanakan meskipun sudah menjadi perencanaan secara nasional.
"Barangkali kita berharap ke depan agar ada jalan besar di situ (Batang-Dieng, red.). Kalau jalan layak pakai sudah ada, tapi masih perlu ditingkatkan kelasnya terutama di daerah Batang, kalau yang di daerah Banjarnegara sudah bagus," kata Tursiman.
Proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara multiyears mulai tahun 2023 hingga semester pertama 2024 dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penataan infrastruktur dan transportasi di Dieng sebesar Rp161 miliar.
Anggaran tersebut untuk lima titik kegiatan, yakni tiga titik di Kabupaten Banjarnegara yang terdiri atas Komplek Aswatama, Komplek Candi Dieng, dan Komplek Kawah Sikidang dengan anggaran sebesar Rp101 miliar, serta dua titik di Kabupaten Wonosobo yang terdiri atas Telaga Warna dan Bukit Sikunir dengan anggaran sebesar Rp64 miliar.
Baca juga: Manajemen wisata Dieng perlu pertimbangkan aspek iklim
Baca juga: Kemenparekraf-Bizhare fasilitasi pendanaan kepada Bobocabin
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: