Tianjin (ANTARA) - Proyek perluasan Fase III Boeing Tianjin Composites Co., Ltd., usaha patungan (joint venture) pertama Boeing di China, resmi mulai beroperasi pada Jumat (12/4).

Menurut Boeing, proyek tersebut diharapkan dapat melipatgandakan kapasitas produksi pabrik Tianjin. Ekspansi ini diluncurkan di area pabrik aslinya pada 2019.

Dengan total luas lantai sekitar 58.000 meter persegi, fasilitas baru tersebut juga dapat menyediakan lebih banyak ruang untuk pekerjaan perakitan yang melibatkan lebih banyak komponen canggih dan kompleks.

"Boeing sangat bangga dengan kemitraan yang kami bangun dengan China selama lebih dari setengah abad," kata Brendan Nelson, yang merupakan Wakil Presiden Senior Boeing Company sekaligus Presiden Boeing Global.

"Kami memiliki komitmen terhadap China selama 50 tahun ke depan," ujar Nelson, seraya menambahkan bahwa Boeing akan melanjutkan kerja sama di China di berbagai bidang, termasuk manufaktur komposit, penelitian, pelatihan, pusat penyelesaian dan pengiriman, serta keberlanjutan.

Didirikan pada 1999, Boeing Tianjin Composites Co., Ltd., merupakan basis produksi material komposit terbesar dalam rantai pasokan Boeing di China. Produknya mencakup semua model pesawat Boeing.

Sejak China menerima batch pertama pesawat Boeing 707 pada 1973, Boeing telah mengirim lebih dari 2.000 pesawat kepada para pelanggan di China. Sementara itu, lebih dari 10.000 pesawat Boeing menggunakan suku cadang dan komponen yang dibuat di China.