Muara Teweh (ANTARA News)- Ratusan rumah penduduk tersebar di delapan desa di wilayah Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah terendam banjir bandang akibat meluapnya Sungai Teweh (anak Sungai Barito).
"Banjir bandang yang merendam rumah warga ini akibat hujan lebat sepanjang hari mengguyur daerah ini," kata Camat Teweh Timur, Eveready Noor ketika dihubungi melalui telepon di Muara Teweh, Selasa.
Banjir yang melanda kecamatan pedalaman di Kabupaten Barito Utara ini terjadi sejak Senin (18/11) sore hingga Selasa (19/11) sore sekitar pukul 15.45 WIB itu masih belum surut sehingga membuat sejumlah warga setempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut Eveready Noor, kawasan terparah yang terendam banjir berada di Desa Benangin 1, Benangin 2, Benangin 3, Benangin 5, Desa Sampirang 1, Sampirang 2, Liju dan Desa Wakat dengan ketinggian air mencapai sekitar tiga meter.
Banjir itu merendam 201 rumah penduduk dengan 209 Kepala Keluarga, dua bangunan sekolah TK, lima bangunan SD, satu masjid, tiga gereja, dua balai Basarah, enam Pustu dan delapan buah jembatan.
"Saat ini warga yang menjadi korban banjir sudah dievakuasi ke tempat yang aman dan sebagian mengungsi di rumah penduduk yang tidak terendam banjir," katanya.
Camat Teweh Timur mengatakan, banjir bandang ini terus naik karena kawasan hulu atau di wilayah Kecamatan Gunung Purei juga terendam banjir.
Sampai saat ini pihaknya belum mengetahui berapa nilai kerugian, dan tidak ada korban jiwa di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur ini.
Ratusan rumah pedalaman Barito terendam banjir bandang
19 November 2013 16:48 WIB
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Pewarta: Kasriadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: