Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengapresiasi protes pemerintah terhadap kasus penyadapan oleh Australia dengan menarik pulang duta besar Indonesia dari Australia.
"Kali ini saya mengapresiasi tinggi pemerintah kita yang telah bersikap tegas dan keras untuk menarik dubes kita di Australia," kata Priyo di Gedung Nusantara III DPR di Jakarta, Selasa.
Priyo menilai tindakan tegas pemerintah itu telah mewakili keinginan protes seluruh rakyat Indonesia terhadap intelijen dan pemerintah Australia yang telah menyadap Indonesia.
"Tindakan ini isinya jelas dan terang-benderang pada Australia bahwa kita semua tidak nyaman dan tidak senang dengan penyadapan yang mereka lakukan," ujarnya.
"Bahkan parlemen marah dengan perlakuan intelijen Australia yang menyadap pembicaraan para pejabat negara melalui telepon," lanjutnya.
Priyo meminta maaf kepada pemerintah karena sempat menganggap pemerintah lembek dalam menindaklanjuti kasus penyadapan tersebut.
"Saya minta maaf karena sempat mengkritik pemerintah, dan khususnya Menlu, bertindak lembek. Hari ini saya gembira ada tindakan tegas," katanya.
Dia sendiri menilai tindakan Australia dan Amerika itu tidak terhormat dan dapat mencederai hubungan bilateral.
"Apapun motifnya, penyadapan ini tidak bisa dibenarkan. Indonesia merupakan negara demokrasi yang sangat terbuka. Seharusnya bila mereka butuh informasi kan tidak perlu mencari tahu dengan perbuatan tidak terpuji seperti ini," tuturnya.
DPR puji protes pemerintah ke Australia
19 November 2013 15:50 WIB
Priyo Budi Santoso (ANTARA/Rosa Panggabean)
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: