Indonesia produsen keramik terbesar keenam dunia
19 November 2013 15:46 WIB
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mendengarkan penjelasan dari Dirut PT Straightway Primer Bernardus Budiman tentang produk bingkai foto pada Pameran Keramik dan Bahan Bangunan 2013 di Plasa Pameran Industri, Jakarta, 19 November 2013. (www.kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjadi negara produsen keramik terbesar keenam di dunia setelah China, Italia, Spanyol, Turki dan Brazil, kata Direktur Industri Kimia Hilir, Toeti Rahajoe dalam Pameran Industri Keramik dan Bahan Bangunan, Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan rata-rata nilai ekspor keramik Indonesia per tahun mencapai 200 juta dolar AS, sedangkan kapasitas produksinya pada 2013 mencapai 420 juta meter persegi.
Untuk industri semen, menurut dia, total kapasitas produksi pada 2012 mencapai 59,7 juta ton dari 11 produsen yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, sedangkan kebutuhan semen tahun 2012 mencapai 54,9 juta ton dengan produksi 51,4 juta ton.
Volume penjualan industri kaca pada 2012 telah mencapai 1,15 juta ton atau meningkat 6,5 persen dibanding tahun sebelumnya, sementara konsumsi industri cat nasional pada 2012 mencapai 820 ribu ton atau naik sembilan persen dibanding 2011.
"Diharapkan tingginya permintaan cat dalam negeri dapat menjadi peluang untuk mengembangkan industri cat nasional," katanya.
Toeti menambahkan salah satu indikator berkembangnya industri bahan bangunan adalah banyak bermunculannya toko bahan bangunan yang memiliki konsep modern seperti pasar swalayan dengan bangunan yang luas dan jumlah barang yang sangat banyak sehingga menjadi tempat one stop shopping untuk membeli bahan bangunan.
Dia menjelaskan rata-rata nilai ekspor keramik Indonesia per tahun mencapai 200 juta dolar AS, sedangkan kapasitas produksinya pada 2013 mencapai 420 juta meter persegi.
Untuk industri semen, menurut dia, total kapasitas produksi pada 2012 mencapai 59,7 juta ton dari 11 produsen yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, sedangkan kebutuhan semen tahun 2012 mencapai 54,9 juta ton dengan produksi 51,4 juta ton.
Volume penjualan industri kaca pada 2012 telah mencapai 1,15 juta ton atau meningkat 6,5 persen dibanding tahun sebelumnya, sementara konsumsi industri cat nasional pada 2012 mencapai 820 ribu ton atau naik sembilan persen dibanding 2011.
"Diharapkan tingginya permintaan cat dalam negeri dapat menjadi peluang untuk mengembangkan industri cat nasional," katanya.
Toeti menambahkan salah satu indikator berkembangnya industri bahan bangunan adalah banyak bermunculannya toko bahan bangunan yang memiliki konsep modern seperti pasar swalayan dengan bangunan yang luas dan jumlah barang yang sangat banyak sehingga menjadi tempat one stop shopping untuk membeli bahan bangunan.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: