Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh berharap pendidikan mahasiswa Indonesia di Australia tidak boleh terganggu oleh dinamika politik kedua negara beberapa waktu terakhir pascaberedarnya kabar penyadapan oleh Australia.
"Jadi memang betul ada sekitar 19 ribu mahasiswa Indonesia yang di Australia. Tetapi urusan sekolah itu tidak boleh terganggu dengan urusan dinamika politik karena pendidikan itu lintas negara, lintas politik, lintas ideologi," kata Nuh di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Pemerintah Indonesia akan terus menjaga dan melayani mahasiswa Indonesia di Australia baik perpanjangan visa maupun hal-hal lain.
"Kalau urusan anak-anak sekolah biasa tidak ada masalah. Dia sekolah seperti biasa tidak ada masalah. Ini kan pada level pemerintah," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Indonesia akan meninjau ulang sejumlah kerja sama dengan Australia menyusul laporan penyadapan negara tersebut ke sejumlah pejabat tinggi Indonesia.
Melalui akun twitternya @SBYudhoyono Presiden mengatakan Indonesia meminta Australia memberikan jawaban resmi dan bisa dipahami masyarakat luas mengenai penyadapan terhadap Indonesia itu.
Kemarin Kepala Negara menginstruksikan Menlu Marty Natalegawa untuk memanggil pulang Dubes RI untuk Australia, sembari menyayangkan pernyataan PM Australia Tony Abbot yang menganggap remeh berita ini.
Penyadapan diharapkan tak ganggu mahasiswa Indonesia
19 November 2013 13:50 WIB
Muhammad Nuh (ANTARA/Kharis Kustiawan)
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: