Medan (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyesalkan perbuatan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab karena menggergaji tower listrik yang telah didirikan di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Setiap tower listrik yang sudah didirikan, tetap ada saja yang tumbang dan tidak diketahui siapa yang melakukannya," katanya di Belawan, Senin, dalam sambutannya ketika mencanangkan Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan Tahap II sepanjang 350 meter.

Menurut Dahlan, dengan adanya hambatan pemasangan tower tersebut, maka pengerjaan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu tidak akan selesai.

Sehubungan dengan adanya gangguan dan hambatan pemasangan tower listrik itu, negara mengalami kerugian mencapai Rp2 triliun per tahun, dan hal ini cukup besar.

Oleh karena itu, katanya, pihak Polda Sumut, Pemprov Sumut, dan institusi pengaman lainnya dapat memperhatikan demi lancarnya pemasangan tower listrik milik negara tersebut.

"Keamanan pemasangan menara listrik itu, tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak BUMN PT PLN, melainkan seluruh rakyat Indonesia," ucap Menteri BUMN itu.

Dahlan menyebut, dengan kelancaran pemasangan menara listrik itu, berarti dapat terlaksana pengerjaan proyek milik negara tersebut tepat waktu, dan tidak ada penambahan anggaran.

"Kita tidak ingin adanya penambahan dana pengerjaan proyek listrik, karena tidak terlaksananya pendirian tower listrik di wilayah Pangkalan Susu," ucap mantan Direktur Utama PT PLN.

Apalagi, jelasnya, pembangunan PLTU Pangkalan Susu mampu menghasilkan daya listrik 400 megawatt.

"Daya listrik yang dihasilkan PLTU Pangkalan Susu dapat mengatasi krisis energi listrik yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara," kata Menteri BUMN. (*)