Jembatan Pulau Maringkik Lombok Timur ambruk
12 April 2024 12:40 WIB
Jembatan di Pulau Maringkik, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB yang ambruk diterjang ombak, Jumat (12/04/2024). ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi
Mataram (ANTARA) - Jembatan penyeberangan di Desa Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ambruk sehingga masyarakat di pulau tersebut kesulitan melakukan penyeberangan.
"Jembatan ini rusak saat kondisi air sedang surut, beruntung tidak ada korban jiwa saat ambruk," kata mantan Kepala Desa Pulau Maringkik Nusa Pati di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan jembatan penyeberangan yang ambruk ini dibangun pada tahun 2016 oleh pihak Kementerian Kelautan. Namun saat ini jembatan yang menelan dana ratusan juta ini kondisinya memprihatinkan.
"Rusak nya jembatan ini disebabkan adanya pancang jembatan bergeser akibat adanya gelombang air," katanya.
Sehingga ketika terjadi air pasangan, pancang jambatan ini menyangkut yang kemudian mengakibatkan terjadinya ambruk. Dengan kondisi jembatan seperti ini, masyarakat Desa Pulau Maringkik masih menggunakan jembatan ini, hal ini dikarenakan tidak adanya akses jalan selain jembatan yang rusak.
"Kita tetap gunakan, tetapi melewati tangga yang dekat dengan jembatan ini, kalau yang ambruk ini sudah tidak layak pakai," katanya.
Baca juga: Jembatan penghubung antar desa di Meranti Riau roboh, jatuh ke sungai
Baca juga: Satu orang tewas akibat jembatan roboh di Salatiga
Ia menegaskan, terkait dengan kondisi jembatan yang rusak ini, dirinya belum melaporkan ke pemerintah, hal ini dikarenakan dengan statusnya sebagai mantan kepala desa yang masih menunggu edaran dari pemerintah terkait dengan perpanjangan masa jabatan.
Jika pun nanti pemerintah menetapkan jabatan selama 8 tahun, perbaikan jembatan ini tentunya akan dikonsultasikan ke pemerintah terkait regulasi untuk melakukan perbaikan jembatan menggunakan dana desa.
"Mengingat dana desa yang kita miliki tidak mencapai Rp1 miliar, maka regulasi nya kita akan tanyakan, karena untuk jembatan ini membutuhkan dana yang cukup besar," katanya.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah daerah agar segera memperbaiki jembatan ini, mengingat jembatan ini salah satu akses masyarakat Pulau Maringkik terutama pada pagi hari.
"Semoga pemerintah daerah bisa mencari solusi untuk memperbaiki jembatan yang rusak ini," katanya.
Baca juga: Pemprov Kepri segera bangun jembatan roboh akibat banjir di Natuna
Baca juga: Ridwan Kamil janji bangun jembatan roboh akibat banjir bandang Ciwidey
Baca juga: Jembatan warga di Pasirjambu Bandung runtuh akibat air sungai meluap
"Jembatan ini rusak saat kondisi air sedang surut, beruntung tidak ada korban jiwa saat ambruk," kata mantan Kepala Desa Pulau Maringkik Nusa Pati di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan jembatan penyeberangan yang ambruk ini dibangun pada tahun 2016 oleh pihak Kementerian Kelautan. Namun saat ini jembatan yang menelan dana ratusan juta ini kondisinya memprihatinkan.
"Rusak nya jembatan ini disebabkan adanya pancang jembatan bergeser akibat adanya gelombang air," katanya.
Sehingga ketika terjadi air pasangan, pancang jambatan ini menyangkut yang kemudian mengakibatkan terjadinya ambruk. Dengan kondisi jembatan seperti ini, masyarakat Desa Pulau Maringkik masih menggunakan jembatan ini, hal ini dikarenakan tidak adanya akses jalan selain jembatan yang rusak.
"Kita tetap gunakan, tetapi melewati tangga yang dekat dengan jembatan ini, kalau yang ambruk ini sudah tidak layak pakai," katanya.
Baca juga: Jembatan penghubung antar desa di Meranti Riau roboh, jatuh ke sungai
Baca juga: Satu orang tewas akibat jembatan roboh di Salatiga
Ia menegaskan, terkait dengan kondisi jembatan yang rusak ini, dirinya belum melaporkan ke pemerintah, hal ini dikarenakan dengan statusnya sebagai mantan kepala desa yang masih menunggu edaran dari pemerintah terkait dengan perpanjangan masa jabatan.
Jika pun nanti pemerintah menetapkan jabatan selama 8 tahun, perbaikan jembatan ini tentunya akan dikonsultasikan ke pemerintah terkait regulasi untuk melakukan perbaikan jembatan menggunakan dana desa.
"Mengingat dana desa yang kita miliki tidak mencapai Rp1 miliar, maka regulasi nya kita akan tanyakan, karena untuk jembatan ini membutuhkan dana yang cukup besar," katanya.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah daerah agar segera memperbaiki jembatan ini, mengingat jembatan ini salah satu akses masyarakat Pulau Maringkik terutama pada pagi hari.
"Semoga pemerintah daerah bisa mencari solusi untuk memperbaiki jembatan yang rusak ini," katanya.
Baca juga: Pemprov Kepri segera bangun jembatan roboh akibat banjir di Natuna
Baca juga: Ridwan Kamil janji bangun jembatan roboh akibat banjir bandang Ciwidey
Baca juga: Jembatan warga di Pasirjambu Bandung runtuh akibat air sungai meluap
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: