Mensos terima apresiasi dari forum global soal penanganan bencana
11 April 2024 19:12 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendapatkan apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public Elsa Pilichowski terkait pengalaman Indonesia dalam menangani bencana pada Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis pada Rabu (10/4/2024). ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menerima apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public Elsa Pilichowski terkait pengalaman Indonesia dalam menangani bencana pada Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Prancis.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis, Risma mendapatkan apresiasi tersebut usai menjadi pembicara pembuka pada hari kedua forum tersebut.
"Sangat banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman Indonesia, yang sangat detail dan mampu mengatasi permasalahan bencana yang kompleks sebagai negara kepulauan,” kata Direktur Tata Kelola Public Elsa Pilichowski di Paris pada Rabu pagi (10/4) waktu setempat.
Ia mengatakan negara-negara OECD harus saling belajar satu sama lain. Indonesia adalah salah satu yang bisa dicontoh dan dipelajari upaya penanganan bencananya.
"Negara-negara anggota OECD harus belajar bersama untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Kita bisa belajar salah satunya dari Indonesia," lanjutnya.
Hal yang banyak mendapatkan perhatian ialah seputar upaya Kementerian Sosial dalam memberikan solusi terkait penanganan trauma healing yang melibatkan pendekatan dengan banyak pihak (multi stakeholders approach), mulai dari perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga tokoh agama.
Hal lain yang mendapat apresiasi ialah pemberdayaan ekonomi masyarakat korban bencana yang telah meluluskan atau graduasi sekitar 38 Keluarga Penerima Manfaat dari kemiskinan.
Tidak hanya itu, pembentukan Command Center secara digital juga mendapatkan apresiasi karena berhasil menjawab pertanyaan terkait pemanfaatan teknologi dan dampaknya.
Integrasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) memungkinkan Command Center untuk menggerakkan sumber daya Kementerian Sosial, dari pemberian perintah ke direktorat-direktorat di Kementerian Sosial dan 37 UPT (sentra dan balai besar), hingga ke Tagana dan Pendamping Sosial.
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis, Risma mendapatkan apresiasi tersebut usai menjadi pembicara pembuka pada hari kedua forum tersebut.
"Sangat banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman Indonesia, yang sangat detail dan mampu mengatasi permasalahan bencana yang kompleks sebagai negara kepulauan,” kata Direktur Tata Kelola Public Elsa Pilichowski di Paris pada Rabu pagi (10/4) waktu setempat.
Ia mengatakan negara-negara OECD harus saling belajar satu sama lain. Indonesia adalah salah satu yang bisa dicontoh dan dipelajari upaya penanganan bencananya.
"Negara-negara anggota OECD harus belajar bersama untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Kita bisa belajar salah satunya dari Indonesia," lanjutnya.
Hal yang banyak mendapatkan perhatian ialah seputar upaya Kementerian Sosial dalam memberikan solusi terkait penanganan trauma healing yang melibatkan pendekatan dengan banyak pihak (multi stakeholders approach), mulai dari perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga tokoh agama.
Hal lain yang mendapat apresiasi ialah pemberdayaan ekonomi masyarakat korban bencana yang telah meluluskan atau graduasi sekitar 38 Keluarga Penerima Manfaat dari kemiskinan.
Tidak hanya itu, pembentukan Command Center secara digital juga mendapatkan apresiasi karena berhasil menjawab pertanyaan terkait pemanfaatan teknologi dan dampaknya.
Integrasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) memungkinkan Command Center untuk menggerakkan sumber daya Kementerian Sosial, dari pemberian perintah ke direktorat-direktorat di Kementerian Sosial dan 37 UPT (sentra dan balai besar), hingga ke Tagana dan Pendamping Sosial.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: