Merapi keluarkan asap tebal, hujan abu di Boyolali
18 November 2013 08:38 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal yang difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf) ()
Boyolali (ANTARA News) - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan suara gemuruh, asap tebal, dan terjadi hujan abu di wilayah Boyolali hingga ke Solo, Senin pagi.
Peristiwa keluarnya asap tebal dari puncak Merapi tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah Cepogo, Musuk Boyolali. Bahkan, hujan abu juga terjadi hingga ke wilayah Kota Solo.
Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas dari Boyolali ke Solo, juga terlihat terkena abu Merapi cukup tebal.
Sebagian warga yang mulai beraktivitas ke luar rumah atau berangkat bekerja di wilayah Boyolali banyak mengenakan jas hujan guna menghindari abu.
Yulianto salah satu warga Boyolali, peristiwa hujan abu dari puncak Merepi terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Tumar (45) seorang tokoh masyarakat Desa Jrakah Selo Boyolali, bahwa peristiwa Merapi yang mengeluarkan asab tebal disertai suara gemuruh keras terjadi dari puncak sekitar pukul 05.00 WIB.
Namun, kata dia, karena kejadian masih pagi sehingga puncak Merapi terlihat tidak begitu jelas dengan kasat mata.
Warga lereng Merapi mendengar suara gemuruh dan merasakan getaran seperti gempa bumi dari puncak. Mereka banyak yag keluar rumah melihat kondisi puncak Merapi.
"Warga Jrakah mendengar suara gemuruh dan merasakan terjadi gempa yang berpusat dari puncak Merapi,"kata Tumar.
Peristiwa tersebut kemudian disusul dengan hujan abu di daerah Selo, Cepogo, dan Musuk di Boyolali.
Namun, warga sekitar lereng Merapi tetap melakukan kegiatan seperti biasa ke ladangnya untuk bercocok tanam sayur-sayuran.
Peristiwa keluarnya asap tebal dari puncak Merapi tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah Cepogo, Musuk Boyolali. Bahkan, hujan abu juga terjadi hingga ke wilayah Kota Solo.
Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas dari Boyolali ke Solo, juga terlihat terkena abu Merapi cukup tebal.
Sebagian warga yang mulai beraktivitas ke luar rumah atau berangkat bekerja di wilayah Boyolali banyak mengenakan jas hujan guna menghindari abu.
Yulianto salah satu warga Boyolali, peristiwa hujan abu dari puncak Merepi terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Tumar (45) seorang tokoh masyarakat Desa Jrakah Selo Boyolali, bahwa peristiwa Merapi yang mengeluarkan asab tebal disertai suara gemuruh keras terjadi dari puncak sekitar pukul 05.00 WIB.
Namun, kata dia, karena kejadian masih pagi sehingga puncak Merapi terlihat tidak begitu jelas dengan kasat mata.
Warga lereng Merapi mendengar suara gemuruh dan merasakan getaran seperti gempa bumi dari puncak. Mereka banyak yag keluar rumah melihat kondisi puncak Merapi.
"Warga Jrakah mendengar suara gemuruh dan merasakan terjadi gempa yang berpusat dari puncak Merapi,"kata Tumar.
Peristiwa tersebut kemudian disusul dengan hujan abu di daerah Selo, Cepogo, dan Musuk di Boyolali.
Namun, warga sekitar lereng Merapi tetap melakukan kegiatan seperti biasa ke ladangnya untuk bercocok tanam sayur-sayuran.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: