Terlihat warga yang datang mengenakan baju koko, sarung, peci, hingga gamis bersama sanak keluarga, saudara, hingga pasangan. Warga nampak khusyuk memberikan doa-doa kepada sang pencipta di hadapan makam orang tercinta.
"Karena memang sudah biasa kami sekeluarga ke pemakaman cucu, mertua di hari pertama lebaran kita yang hidup mendoakan yang sudah tidak ada, jadi sebelum beraktivitas dan mengunjungi saudara-saudara lain yang masih ada," kata Sopia saat ditemui di pemakaman.
Sopia mengaku perjalanan dari rumahnya ke TPU Karet Bivak aman dan lancar. Dia dan keluarga sampai ke pemakaman setelah menempuh perjalanan selama dua jam.
"Alhamdulillah lancar, dua jam sudah sampai seperti biasa, paling macet kaya biasa di lampu merah aja," ujar Sopia.
Hal senada disampaikan Nuriah (39) warga asal Tanah Abang, Jakarta Pusat yang mengaku bersama keluarga akan mudik ke kampung halaman di Yogyakarta, sehingga harus berkunjung terlebih dahulu ke pemakaman saudaranya.
"Iya kita kan habis ini mau jalan ke Yogyakarta balik, jadi harus ke sini dulu nengok ada saudara, mertua, kita doakan dulu, jadi kan sudah tenang kalau sudah ke sini sebelum balik ke kampung," ucap Nuriah.
Nuriah berharap warga yang datang ke TPU Karet Bivak atau TPU lainnya bisa datang dengan tertib, menjaga kekhusyukan yang ada dan tidak memarkir kendaraan di sembarang tempat sehingga tidak menimbulkan kemacetan saat ingin masuk ke pintu TPU.
Baca juga: Lapas Perempuan Kelas II A Jakarta fasilitasi kunjungan khusus Lebaran
Baca juga: 162 warga binaan Lapas Wanita Kelas IIA Jakarta dapat remisi Lebaran
Baca juga: Sekda DKI minta warga jaga persaudaraan dan lebih peduli usai Lebaran
Baca juga: Lapas Perempuan Kelas II A Jakarta fasilitasi kunjungan khusus Lebaran
Baca juga: 162 warga binaan Lapas Wanita Kelas IIA Jakarta dapat remisi Lebaran
Baca juga: Sekda DKI minta warga jaga persaudaraan dan lebih peduli usai Lebaran