Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat mengatakan bahwa agenda open house (gelar griya) di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini, dapat menjadi momen merajut hubungan pasca-Pemilu 2024.

"Tentu saja harapannya secara optimistis ini semuanya bisa mau terbuka, mau berkomunikasi, mau merajut kembali hubungan yang sempat tidak baik-baik saja pasca-Pemilu Anggota Legislatif dan Pilpres 2024," kata Cecep saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Termasuk, kata Cecep, merajut hubungan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Hal ini dikarenakan, menurut dia, dalam beberapa kesempatan elite PDIP terkesan membuat pernyataan ofensif kepada Jokowi.

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa bila pertemuan Megawati-Jokowi dapat terjadi di open house hari ini, maka dapat menjadi modal untuk rekonsiliasi.

"Tentu saja pertemuan Megawati-Jokowi bisa menjadi modal untuk rekonsiliasi ke depannya karena Jokowi sendiri dibesarkan oleh PDI Perjuangan sebenarnya. Mendapatkan dukungan politik dari PDI Perjuangan mulai dari Solo, Jakarta, sampai Presiden," ujarnya.

Walaupun demikian, ia berpendapat bahwa kecil kemungkinan Megawati untuk hadir dalam acara gelar griya hari ini.

"Kecil kemungkinan Megawati untuk hadir di acara open house. Kecenderungannya seperti itu kalau saya melihatnya," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengajak tokoh politik yang pro maupun kontra terhadap Presiden RI Joko Widodo untuk dapat menghadiri gelar griya di Istana Kepresidenan.

"Saya menyarankan kepada tokoh-tokoh ataupun seluruh masyarakat, baik yang setuju maupun tidak setuju dengan Bapak Presiden, ayo datang. Kita sama-sama pada Idul Fitri yang penuh dengan maaf-memaafkan untuk kita kembali kepada fitrahnya," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/4).

Sementara itu, pihak Istana Kepresidenan siap menyambut kehadiran presiden dan wakil presiden terdahulu, termasuk Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, pihak Istana Kepresidenan juga siap menyambut para mantan pejabat, serta masyarakat yang akan menghadiri gelar griya Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Negara, Jakarta.

"Silakan bagi para mantan pejabat, para mantan VVIP, mantan presiden dan wakil presiden, mantan menteri, jika ingin datang berkenan hadir tentu kami akan memberikan pelayanan kepada beliau-beliau sejak dari alur masuknya sampai bersalaman dengan Pak Presiden, sampai dengan tempat jamuan yang akan kami siapkan," ujar Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana di Jakarta, Selasa (9/4).

Untuk gelar griya tahun ini, kata Yusuf, Sekretariat Presiden tidak menyiapkan undangan khusus. Istana Presiden terbuka untuk kedatangan tamu penting dan masyarakat sesuai dengan jadwal yang ditentukan mulai pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Pengamat: Hal positif bila pemimpin bangsa bermaafan pada Lebaran
Baca juga: Pengamat: Momen Idul Fitri bisa jadi ajang silaturahim banyak pihak
Baca juga: Presiden gelar "open house" untuk warga di Istana Jakarta saat Lebaran