Lima bersaudara bunuh saudara mereka karena kesal
16 November 2013 09:12 WIB
Setelah melakukan olah tempat kejadian pembunuhan yang dilakukan kelima bersaudara itu polisi membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk pemeriksaan lebih lanjut. (ANTARA News/Lukisatrio)
Makassar (ANTARA News) - Seorang warga Jalan Gontang Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, tewas mengenaskan di tangan lima saudaranya karena ulah dia membuat kesal anggota keluarga yang lain.
Kelima saudara Nai Alias Cimo (34) membunuh Nai karena dia kerap meminta uang kepada ibu mereka yang sedang sakit dan merusak rumah keluarga mereka.
"Motifnya masih kita dalami, pengakuan sementara kelima pelaku kesal terhadap korban yang kerap meminta uang," kata Kompol Syuaib Tunru, Kepala Kepolisian Sektor Kota Tamalate, Sabtu.
Menurut dia, saat ini lima pelaku pembunuhan yang terdiri atas Basri Dg.Bali (29), Hasanuddin (32), Usman Dg. Liwan (36), Djafar Dg. Rafi (40) dan Anca (20) sudah dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Tamalete.
Polisi juga menyita lima badik, batu dan bambu yang digunakan para pelaku saat mengeroyok korban.
Menurut salah satu pelaku, Hasanuddin, mereka menyerang korban karena kesal korban sering meminta uang kepada orang tua mereka yang tengah sakit serta masih datang dalam keadaan mabuk dan merusak rumah meski sudah diberi uang Rp.200.000.
"Sudah diberi uang, Nai datang lagi dan meminta uang. Saudara tidak ada yang berikan eh malah rumah dilempar, siapa yang tidak kesal dengan tingkahnya. Ibu lagi sakit, bukannya membantu malah buat onar," kata Hasanuddin.
Kelima saudara Nai Alias Cimo (34) membunuh Nai karena dia kerap meminta uang kepada ibu mereka yang sedang sakit dan merusak rumah keluarga mereka.
"Motifnya masih kita dalami, pengakuan sementara kelima pelaku kesal terhadap korban yang kerap meminta uang," kata Kompol Syuaib Tunru, Kepala Kepolisian Sektor Kota Tamalate, Sabtu.
Menurut dia, saat ini lima pelaku pembunuhan yang terdiri atas Basri Dg.Bali (29), Hasanuddin (32), Usman Dg. Liwan (36), Djafar Dg. Rafi (40) dan Anca (20) sudah dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Tamalete.
Polisi juga menyita lima badik, batu dan bambu yang digunakan para pelaku saat mengeroyok korban.
Menurut salah satu pelaku, Hasanuddin, mereka menyerang korban karena kesal korban sering meminta uang kepada orang tua mereka yang tengah sakit serta masih datang dalam keadaan mabuk dan merusak rumah meski sudah diberi uang Rp.200.000.
"Sudah diberi uang, Nai datang lagi dan meminta uang. Saudara tidak ada yang berikan eh malah rumah dilempar, siapa yang tidak kesal dengan tingkahnya. Ibu lagi sakit, bukannya membantu malah buat onar," kata Hasanuddin.
Pewarta: Riesmawan Yudhatama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: