Jenewa (ANTARA News) - Dua orang lagi meninggal akibat koronavirus sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV), sehingga jumlah pasien yang meninggal menjadi 66, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (15/11).

WHO menyatakan di dalam laporannya yang paling akhir diperbarui mengenai wabah penyakit tersebut bahwa Uni Emirat Arab (UAE) telah melaporkan satu kasus yang dikonfirmasi laboratorium mengenai penularan koronavirus baru itu, lapor Xinhua.

Pasien tersebut, seorang pria yang berusia 75 tahun dengan kondisi medis tertentu, jatuh sakit pada 1 Oktober, dirawat di rumah sakit pada 12 Oktober dan meninggal pada 10 November. Ia adalah warganegara Oman, kata WHO.

Dan satu kasus yang sebelumnya dikonfirmasi dari Oman, penularan pertama yang dikonfirmasi laboratorium di negeri tersebut mengenai penularan koronavirus baru, telah meninggal, kata WHO.

Selain itu, Qatar juga melaporkan tambahan satu kasus yang dikonfirmasi kepada WHO, demikian laporan Xinhua. Pria tersebut, yang berusia 61 tahun, dengan kondisi medis yang menunjukkan gejala MERS-CoV, jatuh sakit pada 4 November dan dirawat di rumah sakit pada 7 November.

WHO menyatakan pria itu berada dalam kondisi kritis. Penyelidikan awal epidemiologi menunjukkan pasien tersebut telah terpajan pada pertanian tempat hewan ternak dipelihara.

Secara global, dari September 2012 sampai saat ini, WHO telah diberitahu mengenai sebanyak 155 kasus yang dikonfirmasi laboratorium mengenai infeksi MERS-CoV.


Penerjemah: Chaidar Abdullah