BPH Migas imbau SPBU di Sumbagsel tingkatkan layanan
9 April 2024 17:49 WIB
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim mengunjungi Integrated Terminal (IT) Palembang (Site Kertapati) Palembang, Sumsel, Senin (8/4/2024). ANTARA/HO-Humas BPH Migas
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengimbau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) meningkatkan pelayanan kepada konsumen di tengah kondisi stok BBM yang terjaga menjelang Lebaran 2024.
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan menjelang Idul Fitri 1445 H, pasokan BBM di SPBU di Sumbagsel berjalan dengan baik dan lancar.
Menurut dia, guna mencegah potensi antrean pembelian BBM, BPH Migas mengimbau SPBU mengoptimalkan pelayanan seperti menambah jumlah operator, memastikan fungsi pompa dan alat transaksi bekerja dengan baik, serta menyosialisasikan kepada pengendara metode pembayaran nontunai, yang dapat mempercepat transaksi.
Dalam kunjungannya ke Integrated Terminal (IT) Palembang (Site Kertapati) Palembang, Sumsel, Senin (8/4/2024), Halim menyampaikan berdasarkan kunjungan dan pemantauan BPH Migas di lapangan, stok BBM di Sumbagsel dalam kondisi aman.
"PT Pertamina Patra Niaga wilayah Sumbagsel juga telah melakukan berbagai antisipasi untuk mendukung kelancaran distribusi BBM," paparnya.
Baca juga: BPH Migas sebut stok BBM dan gas bumi di Kalimantan terjaga baik
Baca juga: BPH Migas apresiasi pasokan energi di NTB dalam kondisi aman
Ia mencontohkan Pertamina telah disiapkan motoris untuk mengatasi kendala distribusi terhadap titik-titik rawan macet dan menyediakan SPBU Kios modular.
Lebih lanjut, Halim juga menyampaikan SPBU hendaknya menambah jumlah operator di pompa BBM yang konsumennya mengalami antrean, memastikan fungsi pompa, EDC bekerja dengan baik, serta menyosialisasikan pembayaran secara nontunai guna mempercepat proses pelayanan kepada konsumen dan mengoptimalkan semua jalur-jalur pengisian BBM di setiap pompa.
"SPBU hendaknya menyosialisasikan sistem pembayaran nontunai ke konsumen. Misalnya, pembelian BBM secara tunai berpotensi terjadi antrean panjang. Sementara untuk pembelian BBM secara nontunai, tidak ada antrean. Ini karena masyarakat belum mengerti dan memahami kalau pembayaran tidak harus menggunakan uang tunai, tetapi bisa nontunai, seperti kartu debit atau kartu kredit melalui aplikasi MyPertamina," katanya.
Halim mengatakan penyaluran BBM selama masa Posko Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) di wilayah Sumbagsel, diperkirakan mengalami kenaikan untuk produk Pertalite dan Pertamax hingga dua kali lipat.
Sebaliknya, konsumsi Solar dan Pertamina Dex mengalami penurunan sekitar 30-50 persen seiring dengan pelarangan beroperasinya truk angkutan barang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Executive General Manager (EGM) Regional Sumbagsel Zibali Hisbul Masih, Region Manager Retail Sales Sumbagsel Awan Raharjo, Sales Area Manager Sumsel Jimmy Wijaya, dan Sales Branch Manager 1 Sumsel Arif Zarkhasi Widiyanto.
Baca juga: BPH Migas sebut pasokan BBM di Jatim cukup saat puncak mudik Lebaran
Baca juga: BPH Migas minta badan usaha penugasan jaga pasokan BBM di Bali
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan menjelang Idul Fitri 1445 H, pasokan BBM di SPBU di Sumbagsel berjalan dengan baik dan lancar.
Menurut dia, guna mencegah potensi antrean pembelian BBM, BPH Migas mengimbau SPBU mengoptimalkan pelayanan seperti menambah jumlah operator, memastikan fungsi pompa dan alat transaksi bekerja dengan baik, serta menyosialisasikan kepada pengendara metode pembayaran nontunai, yang dapat mempercepat transaksi.
Dalam kunjungannya ke Integrated Terminal (IT) Palembang (Site Kertapati) Palembang, Sumsel, Senin (8/4/2024), Halim menyampaikan berdasarkan kunjungan dan pemantauan BPH Migas di lapangan, stok BBM di Sumbagsel dalam kondisi aman.
"PT Pertamina Patra Niaga wilayah Sumbagsel juga telah melakukan berbagai antisipasi untuk mendukung kelancaran distribusi BBM," paparnya.
Baca juga: BPH Migas sebut stok BBM dan gas bumi di Kalimantan terjaga baik
Baca juga: BPH Migas apresiasi pasokan energi di NTB dalam kondisi aman
Ia mencontohkan Pertamina telah disiapkan motoris untuk mengatasi kendala distribusi terhadap titik-titik rawan macet dan menyediakan SPBU Kios modular.
Lebih lanjut, Halim juga menyampaikan SPBU hendaknya menambah jumlah operator di pompa BBM yang konsumennya mengalami antrean, memastikan fungsi pompa, EDC bekerja dengan baik, serta menyosialisasikan pembayaran secara nontunai guna mempercepat proses pelayanan kepada konsumen dan mengoptimalkan semua jalur-jalur pengisian BBM di setiap pompa.
"SPBU hendaknya menyosialisasikan sistem pembayaran nontunai ke konsumen. Misalnya, pembelian BBM secara tunai berpotensi terjadi antrean panjang. Sementara untuk pembelian BBM secara nontunai, tidak ada antrean. Ini karena masyarakat belum mengerti dan memahami kalau pembayaran tidak harus menggunakan uang tunai, tetapi bisa nontunai, seperti kartu debit atau kartu kredit melalui aplikasi MyPertamina," katanya.
Halim mengatakan penyaluran BBM selama masa Posko Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) di wilayah Sumbagsel, diperkirakan mengalami kenaikan untuk produk Pertalite dan Pertamax hingga dua kali lipat.
Sebaliknya, konsumsi Solar dan Pertamina Dex mengalami penurunan sekitar 30-50 persen seiring dengan pelarangan beroperasinya truk angkutan barang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Executive General Manager (EGM) Regional Sumbagsel Zibali Hisbul Masih, Region Manager Retail Sales Sumbagsel Awan Raharjo, Sales Area Manager Sumsel Jimmy Wijaya, dan Sales Branch Manager 1 Sumsel Arif Zarkhasi Widiyanto.
Baca juga: BPH Migas sebut pasokan BBM di Jatim cukup saat puncak mudik Lebaran
Baca juga: BPH Migas minta badan usaha penugasan jaga pasokan BBM di Bali
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: