Nasaruddin menjelaskan kapasitas tersebut dapat ditambah lagi dengan memanfaatkan lapangan yang terdapat di lingkungan Masjid Istiqlal.
Baca juga: Wamenag perkirakan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu
Baca juga: Cerita penantian di pengujung Ramadhan dari sudut Istiqlal
Selain itu, Nasaruddin juga menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah kantor di sekitar Masjid Istiqlal jika diperlukan kantong parkir tambahan
"Kantor-kantor yang memiliki ruang parkir di sini, ya (seperti) Pertamina. (Untuk) bus, kita sudah mengantisipasi di sekitar monas, jadi nanti antar jemput. Jadi kalau saja diikuti peraturan-peraturan besok yang ditetapkan oleh pihak kepolisian, insya Allah diharapkan bisa lancar," ujarnya.
Adapun terkait petugas Shalat Idul Fitri, Nasaruddin mengatakan Shalat Idul Fitri akan dipimpin oleh Imam Harian Masjid Istiqlal, Ahmad Husni Ismail dan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Abdul A'la Basyir selaku khatib dengan tema "Memperkuat kebersamaan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa".
Ia mengungkapkan alasan pihaknya membuka kapasitas untuk banyak jamaah ditentukan dengan mempertimbangkan banyaknya jamaah yang mengikuti kegiatan iktikaf, yang jumlahnya bisa mencapai 50 ribu jamaah pada satu malam.
Sejumlah tokoh seperti Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin bakal mengikuti kegiatan Shalat Id di Masjid Istiqlal. Untuk itu, Nasaruddin menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mempersiapkan sistem keamanan di Masjid Istiqlal.
Baca juga: Istiqlal siapkan rampak bedug pada malam takbiran
Baca juga: Pengelola Istiqlal ingatkan iktikaf bukan tak keluar dari masjid