Menhub: Perjalanan mudik harus dipecah sehingga mudah diatur
8 April 2024 20:47 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (pertama kiri) didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan pers terkait peristiwa kecelakaan lalu lintas di km 58 Tol Jakarta-Cikampek, di Kantor Jasamarga Transjawa Tol GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo/pri.
Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan perjalanan mudik Lebaran harus dipecah jangan sampai berlangsung dalam satu waktu bersamaan sehingga mudah diatur dan memperkecil potensi fatalitas.
“Kalau tahun lalu itu pemudik jalan bersamaan saat malam sehingga siangnya kosong, tahun ini kebalikannya, tidak ada berbeda sehingga perlu ada upaya pemecahan,” kata dia, dalam konferensi pers di kantor Jasamarga Transjawa Tol, Karawang, Jawa Barat, Senin malam.
Baca juga: Ribuan penumpang turun di Stasiun Solobalapan pada H-2 Lebaran
Upaya pemecahan gelombang pemudik ini sekaligus merupakan salah satu hasil evaluasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan, Polri dan Jasamarga Transjawa Tol, atas peristiwa kecelakaan lalu lintas di km 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Maka dari itu, ia menargetkan mekanisme pemecahan tersebut setidaknya sudah dapat diterapkan pada arus balik Lebaran nanti yang diperkirakan mulai berlangsung pada Sabtu (13/4) atau Minggu (14/4).
Dengan demikian pihaknya berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi dan arus perjalanan masyarakat aman lancar.
“Peristiwa ini adalah pelajaran yang mahal dan kita ambil pelajaran itu untuk mempersiapkan yang lebih baik ke depan,” ujarnya.
Baca juga: Dinkes OKU Timur siapkan posko kesehatan di jalur mudik
Kecelakaan di jalur lawan arah di km 58 Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada Senin pagi. Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus Primajasa nopol B 7655 TGD, Gran Max nopol B 1635 BKT dan Daihatsu Terios.
Selain dua orang luka-luka, terdapat 12 orang lainnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut, terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan.
Korban meninggal dunia yang berjumlah 12 orang itu berada di ruang pemulasaran jenazah RSUD Karawang.
Pada peristiwa kecelakaan itu, mobil Gran Max dan Terios hangus terbakar. Ke-12 korban merupakan penumpang mobil Gran Max. Sedangkan dari mobil Terios tidak ada korban, dan dari bus Primajasa terdapat dua orang luka-luka.
Baca juga: Pj Gubernur Adhy bersama Kapoda Jatim pantau arus mudik di Tol Ngawi
“Kalau tahun lalu itu pemudik jalan bersamaan saat malam sehingga siangnya kosong, tahun ini kebalikannya, tidak ada berbeda sehingga perlu ada upaya pemecahan,” kata dia, dalam konferensi pers di kantor Jasamarga Transjawa Tol, Karawang, Jawa Barat, Senin malam.
Baca juga: Ribuan penumpang turun di Stasiun Solobalapan pada H-2 Lebaran
Upaya pemecahan gelombang pemudik ini sekaligus merupakan salah satu hasil evaluasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan, Polri dan Jasamarga Transjawa Tol, atas peristiwa kecelakaan lalu lintas di km 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Maka dari itu, ia menargetkan mekanisme pemecahan tersebut setidaknya sudah dapat diterapkan pada arus balik Lebaran nanti yang diperkirakan mulai berlangsung pada Sabtu (13/4) atau Minggu (14/4).
Dengan demikian pihaknya berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi dan arus perjalanan masyarakat aman lancar.
“Peristiwa ini adalah pelajaran yang mahal dan kita ambil pelajaran itu untuk mempersiapkan yang lebih baik ke depan,” ujarnya.
Baca juga: Dinkes OKU Timur siapkan posko kesehatan di jalur mudik
Kecelakaan di jalur lawan arah di km 58 Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada Senin pagi. Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus Primajasa nopol B 7655 TGD, Gran Max nopol B 1635 BKT dan Daihatsu Terios.
Selain dua orang luka-luka, terdapat 12 orang lainnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut, terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan.
Korban meninggal dunia yang berjumlah 12 orang itu berada di ruang pemulasaran jenazah RSUD Karawang.
Pada peristiwa kecelakaan itu, mobil Gran Max dan Terios hangus terbakar. Ke-12 korban merupakan penumpang mobil Gran Max. Sedangkan dari mobil Terios tidak ada korban, dan dari bus Primajasa terdapat dua orang luka-luka.
Baca juga: Pj Gubernur Adhy bersama Kapoda Jatim pantau arus mudik di Tol Ngawi
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: