"Salah satu indikator untuk menilai kinerja pasar obligasi domestik adalah dengan melihat Indonesia Composite Bond Index (ICBI), di mana posisi akhir Maret 2024, yaitu tanggal 28 Maret 2024 tercatat masih menguat 1,14 persen year to date (ytd) ke level 378,88," kata Inarno di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE), sejak 2019 jumlah efek yang ditransaksikan serta jumlah issuer efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) menunjukkan tren peningkatan.
"Selain itu, jumlah rata-rata transaksi harian EBUS tahun ini masih cukup tinggi dibandingkan rata-rata tahunan sejak 2019," ujar Inarno. Pasar modal sebagai alternatif pembiayaan bagi korporasi diantaranya melalui penerbitan EBUS masih terlihat cukup diminati.
Baca juga: OJK: Sistem "reward and punishment" bangun ekosistem bursa karbon
Baca juga: OJK dan BEI siapkan aturan pembentukan 'liquidity provider' bagi saham