"Masalah personil itu setiap kebencanaan itu memang harus ada permintaan dari mereka," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Ma'arif, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan TNI sudah menyiapkan personel, antara lain dokter bila diperlukan di Filipina yang terkena langsung atau terdampak topan Haiyan alias topan Yolanda di Filipina itu.
"Itu rata-rata kalau bencana seperti gempa kebanyakan dokter untuk patah tulang tapi kalau seperti ini kita belum tahu, makanya berdasarkan permintaan mereka apa dokter yang diperlukan," katanya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menyampaikan bantuan senilai 1 juta dolar AS dari komitmen pemberian bantuan sebanyak 2 juta dolar AS bagi korban bencana alam di Filipina.
"Saya sudah serahkan ke Kedutaan Besar Filipina di Jakarta, tunai sebesar 1 juta dolar AS atau Rp11,8 miliar," kata Menko Kesra, Agung Laksono, usai mendampingi Presiden dalam rapat konsultasi pimpinan lembaga negara di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/11).
Sementara itu bantuan dalam bentuk barang senilai 1 juta dolar AS, menurut Laksono, akan dikirimkan pada Kamis (14/11) mendatang menggunakan tiga pesawat Herkules TNI AU.
"Besok pakai tiga pesawat Herkules TNI AU, enam kelompok terbang, isinya selimut, genset, air bersih, penjernihan air, obat-obatan seperti antibiotik lalu untuk demam, diare, kemudian juga makanan siap saji. Yang bisa langsung dimakan. Itu nilainya 1 juta dolar Amerika Serikat," katanya.