Tagana Gorontalo Utara kesulitan evakuasi warga terdampak banjir
7 April 2024 23:06 WIB
Tangkapan layar dari video kiriman Kepala Desa Tolite Jaya yang menampilkan sebuah rumah di desanya yang terendam banjir yang menerjang enam desa di Kecamatan Tolinggula Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo pada Minggu (7/4/2024). ANTARA/Susanti Sako
Gorontalo (ANTARA) - Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo mengalami kesulitan melakukan evakuasi warga Kecamatan Tolinggula yang terdampak banjir bandang sejak pukul 20.58 WITA, Minggu.
"Banjir berarus deras dan kondisi malam hari membuat tim Tagana dan Kampung Siaga Bencana (KSB) desa kesulitan melakukan evakuasi. Rata-rata warga memilih naik berlindung ke plafon rumah karena ketinggian air terus bertambah dan hujan terus mengguyur," kata Penasihat Tagana Gorontalo Utara Rizan Demanto.
Ia mengatakan hal penting yang telah dikoordinasikan adalah meminta pihak PLN segera memadamkan listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Alhamdulillah listrik sudah padam. Ini perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti di Desa Tolinggula Tengah, beberapa remaja puteri menyebarkan rekaman suara melalui aplikasi Whatsapp untuk meminta bantuan sebab mereka terpaksa naik ke plafon rumah untuk menyelamatkan diri," kata Rizan.
Angky Hilimi warga setempat mengatakan tidak tahu bagaimana meminta pertolongan yang cepat bagi sembilan orang keluarganya yang terjebak di plafon rumah.
"Beberapa lansia berupaya naik ke tumpukan kursi, di atas lemari dengan kondisi terendam air. Namun ada pula yang diangkut ke lantai dua. Tidak semuanya dapat dievakuasi sehingga upaya ini harus secepatnya," katanya menggambarkan situasi banjir di Kecamatan Tolinggula.
Baca juga: Ratusan warga Tolinggula Gorontalo Utara butuh bantuan evakuasi
Baca juga: Satu unit rumah di Gorontalo Utara hanyut terbawa banjir
Alfian Pomalingo warga lainnya mengatakan memilih menyisir permukiman warga untuk membantu proses evakuasi.
"Meski ratusan rumah terendam banjir namun upaya evakuasi seadanya harus terus dilakukan," katanya.
Untuk warga yang masih dapat dijangkau, secepatnya diangkut menggunakan kendaraan bak terbuka untuk evakuasi ke tempat lebih aman.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat secepatnya mengirimkan peralatan seperti perahu karet agar warga yang terjebak di plafon maupun atap rumah dapat segera dievakuasi," katanya.
Tercatat Desa Tolite Jaya, Limbato, Ilotunggula, Tolinggula Ulu, Tolinggula Tengah dan Molangga terendam banjir berarus deras.
Baca juga: Enam desa di wilayah perbatasan Gorontalo Utara terendam banjir
Baca juga: BNPB imbau masyarakat tetap siaga antisipasi banjir lahar dingin
Baca juga: Pemkab Agam turunkan tim alat berat bersihkan material lahar dingin
"Banjir berarus deras dan kondisi malam hari membuat tim Tagana dan Kampung Siaga Bencana (KSB) desa kesulitan melakukan evakuasi. Rata-rata warga memilih naik berlindung ke plafon rumah karena ketinggian air terus bertambah dan hujan terus mengguyur," kata Penasihat Tagana Gorontalo Utara Rizan Demanto.
Ia mengatakan hal penting yang telah dikoordinasikan adalah meminta pihak PLN segera memadamkan listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Alhamdulillah listrik sudah padam. Ini perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti di Desa Tolinggula Tengah, beberapa remaja puteri menyebarkan rekaman suara melalui aplikasi Whatsapp untuk meminta bantuan sebab mereka terpaksa naik ke plafon rumah untuk menyelamatkan diri," kata Rizan.
Angky Hilimi warga setempat mengatakan tidak tahu bagaimana meminta pertolongan yang cepat bagi sembilan orang keluarganya yang terjebak di plafon rumah.
"Beberapa lansia berupaya naik ke tumpukan kursi, di atas lemari dengan kondisi terendam air. Namun ada pula yang diangkut ke lantai dua. Tidak semuanya dapat dievakuasi sehingga upaya ini harus secepatnya," katanya menggambarkan situasi banjir di Kecamatan Tolinggula.
Baca juga: Ratusan warga Tolinggula Gorontalo Utara butuh bantuan evakuasi
Baca juga: Satu unit rumah di Gorontalo Utara hanyut terbawa banjir
Alfian Pomalingo warga lainnya mengatakan memilih menyisir permukiman warga untuk membantu proses evakuasi.
"Meski ratusan rumah terendam banjir namun upaya evakuasi seadanya harus terus dilakukan," katanya.
Untuk warga yang masih dapat dijangkau, secepatnya diangkut menggunakan kendaraan bak terbuka untuk evakuasi ke tempat lebih aman.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat secepatnya mengirimkan peralatan seperti perahu karet agar warga yang terjebak di plafon maupun atap rumah dapat segera dievakuasi," katanya.
Tercatat Desa Tolite Jaya, Limbato, Ilotunggula, Tolinggula Ulu, Tolinggula Tengah dan Molangga terendam banjir berarus deras.
Baca juga: Enam desa di wilayah perbatasan Gorontalo Utara terendam banjir
Baca juga: BNPB imbau masyarakat tetap siaga antisipasi banjir lahar dingin
Baca juga: Pemkab Agam turunkan tim alat berat bersihkan material lahar dingin
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: