Jakarta (ANTARA) - Pembeli memburu mukena dan sajadah untuk perjalanan (traveling) di salah satu toko Mal Thamrin City, Jakarta Pusat karena ukurannya yang kecil untuk dibawa di dalam tas.

Salah satu pedagang perlengkapan shalat di Thamrin City, Reza, Minggu, mengaku bisa menjual hingga seribu mukena traveling dalam sehari.

"Mukena laris manis, semacam penolong untuk toko saya karena tahun ini lebih sepi yang beli. Tapi pembeli kalau ke sini, pasti beli mukena dan sajadah traveling," kata Reza.

Ia mengaku bisa meraup omzet puluhan hingga ratusan juta dalam sehari dari menjual mukena traveling yang dijual dari harga Rp100 ribu sampai Rp130 ribu per potong.

Baca juga: Thamrin City jadi alternatif warga beli baju Lebaran terjangkau

Menurut dia, pengunjung tahun ini yang membeli baju koko maupun sarung lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.

Namun demikian, ia bersyukur mukena dan sajadah traveling laris dibeli.

Adapun mukena traveling dengan bahan parasut Korea dijual dengan berbagai macam motif dan warna, ada juga yang berwarna polos.

Karena memiliki bahan tipe lembut (silk), mukena ini dapat dilipat sekecil mungkin, sehingga mudah dimasukkan ke tempatnya.

Baca juga: Jakarta Lebaran Fair jadi tujuan berbelanja hingga ngabuburit warga

Selain karena motif dan warna yang beragam, pengunjung tertarik membeli mukena itu karena wadahnya yang menyerupai tas tangan dengan aksen tali rantai dan pengait besi.

Salah satu pengunjung, Rosdiana (35) membeli mukena sampai lima potong.

Ia pun mendapat potongan harga khusus karena membeli dalam jumlah banyak.

"Saya beli untuk dikasih saat Lebaran nanti, buat sepupu. Harganya juga tidak mahal dan ringkas mukenanya," kata warga asal Cisauk tersebut.

Baca juga: Pasar Tanah Abang diserbu pembeli baju Lebaran pada Minggu pagi

Selain mukena dan sajadah traveling, pembeli juga banyak mencari sarung bermerek BHS dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp650 ribu hingga Rp3 juta.