Tangerang, Banten (ANTARA News) - Jalur lalu lintas dari Ciledug, Tangerang, Banten ke wilayah DKI Jakarta hingga Kamis pagi masih terhambat banjir yang menyebabkan kepadatan lalu lintas cukup parah sejak Rabu malam.
Berdasarkan pantauan di lapangan, setiap orang yang ingin melintas melalui salah satu jalur penting penghubung Kota Tangerang dan Jakarta ini, harus berjalan kaki melewati banjir akibat luapan Sungai Angke yang membelah kawasan Ciledug.
Lokasi banjir itu terletak di ruas jalan depan Perumahan Ciledug Indah I yang sudah beberapa tahun sebelumnya sering terkena banjir. Warga di sekitar Ciledug juga sangat menunggu penanganan segera dari pemerintah setempat untuk mengatasi masalah banjir ini yang sudah sering sekali terjadi.
Salah satu warga bernama Wawan (27) yang berdomisili di Pondok Kacang, Tangerang mengeluhkan daerah Ciledug yang rentan sekali dilanda banjir jika terjadi hujan.
Pada Kamis pagi, dia mengaku sudah menunggu sejak Kamis subuh untuk dapat melintas jalur depan Ciledug Indah I atau Jalan Hasyim Ashari, namun hingga kini belum dapat melintas karena kepadatan kendaraan yang mengantre untuk melintasi genangan air yang semakin tinggi.
Wawan yang menggunakan sepeda motor, tidak berani melintas jalan tersebut karena tingginya air dapat membuat komponen mesin di motornya tidak berfungsi.
"Waktu saya jadi terlambat. Saya nunggu sejak subuh dan belum bisa dilewati hingga sekarang," ujarnya.
Keadaan itu sudah terjadi sejak Rabu malam. Hujan yang melanda Ciledug sebenarnya tidak begitu deras dan tidak berlangsung dalam durasi yang lama.
Sejumlah warga menganggap banjir tersebut merupakan "air kiriman" dari dataran tinggi wilayah Bogor, Jawa Barat.
Warga perumahan Ciledug Indah I, Ratna (29), begitu heran karena belum genap satu tahun di 2013, wilayah rumahnya sudah empat kali mengalami banjir.
"Belum ada setahun, dari Februari hingga sekarang Oktober sudah empat kali banjir," ujarnya.
Akibat banjir di depan Ciledug Indah I ini, warga banyak yang mencari jalur alternatif melalui daerah pertigaan Cipondoh atau yang dikenal jalur Gondrong. Namun, jalur tersebut membuat warga harus memutar ke belakang daerah Ciledug sehingga membuat durasi perjalanan menjadi lebih lama.
Belum lagi, kawasan tersebut juga rentan banjir jika sedang terjadi musim hujan.
Alternatif kedua adalah jalur Pondok Kacang, yang melintasi kawasan sekitar perbatasan Tangerang dan Tangerang Selatan. Namun, jika dibandingkan dengan jalur normal, jarak tempuh sangat jauh karena memutar melalui beberapa pemukiman warga dengan kondisi jalan yang rusak.
Jalur Ciledug ke Jakarta terhambat banjir
14 November 2013 09:32 WIB
Banjir Ciledug Warga menggunakan perahu karet sebagai alat transportasi akibat banjir di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang (FOTO ANTARA/Fajar Ambya) ()
Pewarta: Indra Arief
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: