Baca juga: Kemensos beri bantuan ternak bebek untuk perawatan anak disabilitas
Meskipun tidak ada tindakan operasi yang dapat dilakukan karena jaringan parut sudah terbentuk, dokter saat itu memberikan obat tetes mata untuk mengurangi keluhan seperti mata terasa mengganjal dan kering, serta menyarankan Surahman untuk menjaga imunitas tubuhnya.
Tidak hanya itu, dukungan psikososial juga diberikan agar Surahman tetap semangat, sementara bantuan Atensi berupa kebutuhan dasar, nutrisi, dan kebersihan diri turut disediakan.
Selanjutnya, pada 18 Maret 2024, Surahman menjalani operasi katarak setelah pemeriksaan di poli mata Kirana RSCM.
Baca juga: Mensos: Program Pena atasi kemiskinan ekstrem dengan anggaran terbatas
Setelah merasakan perih di matanya, ia memeriksakan diri ke puskesmas terdekat yang kemudian memintanya untuk menjalani tindakan lanjutan berupa operasi.
Di atas 'gunung sampah' Bantargebang, Surahman setiap harinya mencari penghasilan. Sudah 10 tahun Surahman menggeluti usaha itu untuk menafkahi keluarganya. Kondisi tempat pembuangan akhir yang penuh debu dan kotoran itulah yang merusak penglihatan mata kanannya
“Terima kasih kepada Kementerian Sosial karena sudah membantu kami untuk bangkit kembali berjuang dan semangat bagi saya dan keluarga untuk menghadapi situasi ini,” ucap Surahman.
Baca juga: Mensos: 21.333 penerima program Pena kini mandiri dari bansos