Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan kepadatan dan antrean kendaraan yang akan menyeberang di Pelabuhan Merak menuju Bakauheni pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024 sudah terlihat, sehingga untuk mengurai kepadatan pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas berupa delaying system atau penundaan perjalanan.
“Memang volume kendaraan tadi malam sampai tadi pagi ke arah Merak itu ada peningkatan sekitar 5 persen lebih, jadi ada 55.000 lebih untuk kendaraan yang mengarah ke Merak," kata Aan usai patroli udara di Jakarta, Sabtu.
Menurut jenderal polisi bintang dua itu, delaying system di Pelabuhan Merak, Banten sudah dilaksanakan sejak Jumat (5/4) malam sampai dengan pagi tadi. Melihat antrean kendaraan yang mulai meningkat, delaying system ditambah hingga ke KM13.
“Kami adakan delaying sistem mulai tadi malam, kami lakukan ada penambahan delaying sistem di KM 13 di Tangerang ya, kemudian di Munik juga sudah kami gunakan," ujar dia.
Dalam menjaga arus mudik tetap lancar baik di pelabuhan dan jalur darat, mantan Dirgakkum Korlantas Polri itu mengatakan Korlantas Polri bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Jasa Marga, dan lainnya.
Selain itu, untuk mengurai kepadatan dilakukan penambahan jumlah kapar penyeberangan serta mempercepat proses bongkar muat barang dan sebagainya.
“Tadi dengan Pak Dirjen juga sudah melakukan beberapa upaya ada penambahan kapal kemudian akan mempercepat bongkar muat, ada dua pelabuhan di Lampung juga hanya melakukan tiba bongkar dan berangkat,” katanya.
Sehingga, lanjut dia, tidak mengangkut pemudik yang dari Sumatera, jadi ada dua dermaga khusus untuk bongkar dan kembali lagi ke Merak,
“Ini upaya-upaya yang dilakukan teman-teman dari ASDP dari Dirjen Perhubungan Darat,” kata Aan.
Kemudian untuk angkutan barang mulai golongan 6, 7, 8 sampai 9 akan dialihkan ke Bandar Baku Jaya (BBJ), sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban di tengah.
Kakorlantas bersama Asops Kapolri Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca, Dirjen Hubdat Kemenhub Hendro Sugiatno dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono memantau pelabuhan Merak, Banten hingga jalan tol Cikampek melalui udara, dalam rangka meninjau pergerakan mudik lebaran 2024.
Sementara itu, kata Aan, berdasarkan tinjauan udara di KM 57 sampai dengan KM 62 dan arteri terpantau lancar, hal ini dikarenakan masih diberlakukannya reakayasa lalu lintas contraflow dan one way di jalur tersebut.
"Kemudian kami tadi ke KM 57, KM 62 ini masih cukup lancar. Efektif ya untuk penerapan contraflow dan one way, sampai saat ini masih kami lakukan karena volume capacity (VC) rasio masih lumayan untuk kalau kami tidak lakukan rekayasa," ujarnya.
Aan menambahkan, kondisi jalan arteri mulai dari Jomin sampai dengan Bekasi ini dua arah terpantau cukup lancar hari ini. Itu artinya dampak dari penerapan one way rekayasa lalu lintas yang dilakukan Korlantas Polri di jalan tol KM 72 sampai KM 414 masih bisa dikelola dari arah timur masih lancar.
“Dari barat juga. Insyaallah ya dengan pengelolaan yang baik bekerja sama yang baik kolaborasi dan yang baik ini kami bisa kelola ya sehingga harus lalu lintas yang menyeberang kemudian yang akan ke Jawa juga bisa lancar aman dan nyaman," kata Aan.
Polri memprediksi puncak arus mudik terjadi pada tanggal 6, 7 dan 8 April. Namun, sejak tanggal 5 April, Korlantas telah memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem one way dan contraflow di jalan tol arah timur (Jawa Tengah-Jawa Timur), seperti di Tol Jakarta-Cikampek dan Cipali sampai Kalikangkung.
Baca juga: Korlantas berlakukan "one way" di Cipali menuju Kalingkangkung
Baca juga: Pemudik diingatkan tak parkir kendaraan di bahu jalan dekat rest area
Kakorlantas: Delaying system bantu urai kepadatan di Pelabuhan Merak
6 April 2024 17:48 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan memberikan keterangan kepada wartawan setelah melakukan peninjauan arus mudik via udara di Merak, Banten, Sabtu (6/4/2024). (ANTARA/HO-Korlantas Polri)
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: