Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para menteri perdagangan dari negara-negara Asia Tenggara tiba di Malaysia, Senin, untuk membahas pembentukan pasar tunggal regional pada 2020 dan memperkuat kerjasama dengan mitra dagang, termasuk China, India dan Amerika Serikat (AS). Para menteri dari Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) menyelenggarakan pertemuan untuk membicarakan lebih jauh mengenai liberalisasi perdagangan, Senin petang, usai pembukaan pertemuan selama lima hari tersebut. Salah satu tujuan dari pertemuan di Kuala Lumpur adalah mengadopsi kebijakan agar kawasan ini mampu menciptakan apa yang disebut sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC), berlandaskan produksi dan pasar tunggal pada tahun 2020, kata Menteri Perdagangan Malaysia, Rafidah Aziz. Meski begitu, para pejabat di Kuala Lumpur, akan mendorong terwujudnya AEC pada 2015 agar mampu mempertahankan daya saing kawasan Asia Tenggara. "Meskipun banyak insiatif dikeluarkan, masih banyak yang harus dilakukan untuk memahami visi dari Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Rafidah, seperti dilaporkan DPA. Visi tersebut diantaranya adalah menghapus hamabatan bagi arus barang dan jasa dan pengetatan praktek bisnis di negara-negara tertentu di kawasan ini, dimana mempunyai potensi pasar lebih dari 530 juta orang, tetapi baru mencakup enam persen dari ekspor dunia. Para menteri ASEAN juga bertemu dengan para mitranya dari China, Jepan, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru. Dijadwalkan akan ada penandatanganan kerjasama investasi dan fasilitas perdagangan dengan AS. Anggota ASEAN saat ini adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Indonesia, Brunei, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja. (*)