Denpasar (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menerbitkan peringatan dini dengan potensi cuaca buruk di Bali diperkirakan pada 6-8 April 2024.

“Masyarakat agar tetap mewaspadai dan berhati-hati,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Sabtu.

Ada pun peringatan dini itu yakni potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

BBMKG Denpasar memetakan pada Sabtu ini wilayah yang berpotensi terjadi cuaca buruk itu tersebar di Kabupaten Karangasem, Klungkung, Tabanan, dan Badung.

Baca juga: BBMKG keluarkan peringatan dini cuaca saat puncak mudik di Bali

Kemudian pada Minggu (7/4) dan Senin (8/4) diperkirakan cuaca tak bersahabat itu berpotensi terjadi di Badung, Denpasar, Klungkung, Gianyar, Tabanan, Bangli, Buleleng, dan Karangasem. Sedangkan wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang yakni Bali bagian selatan yang diperkirakan terjadi pada 7-8 April 2024.

BBMKG Denpasar menekankan dampak bencana yang dapat ditimbulkan yakni pohon tumbang, kilat, banjir, genangan air, dan tanah longsor.

Bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan wisata bahari, serta masyarakat pesisir, pihaknya mengimbau waspada potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai dua meter atau lebih di perairan selatan Bali.

Sebelumnya pada Kamis (4/4) BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: BMKG prakirakan curah hujan menurun di Bali mulai pertengahan April

Bibit Siklon Tropis 96S teridentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan dengan kecepatan angin maksimum berkisar 15-20 knot atau 28-37 kilometer per jam, dan tekanan di pusatnya sekitar 1.007 milibar (mb), kemudian pergerakan ke arah barat daya hingga selatan, menjauhi perairan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sistem Bibit Siklon 96S di sekitar wilayah NTT tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.

Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, NTB, dan NTT. Kedua, potensi angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTTdan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan.

Baca juga: Bali bersiap kemarau, BMKG: Optimalkan penampung air sisa musim hujan