AQUA beri Istiqlal mobil pengangkut guna atasi masalah sampah
6 April 2024 12:39 WIB
Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menyerahkan mobil pengangkut sampah pada pihak Masjid Istiqlal guna membantu mengatasi permasalahan sampah dalam masyarakat. (ANTARA/HO-Danone Indonesia)
Jakarta (ANTARA) - Salah satu produsen air minum kemasan AQUA memberi bantuan berupa mobil pengangkut sampah guna mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk untuk dikelola kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Pemberian mobil pengumpul sampah ini diharapkan bisa menjadi bahan dakwah sekaligus memberikan edukasi kepada umat akan kebersihan lingkungan," kata Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Vera menyoroti bahwa setiap tahun jumlah limbah yang dihasilkan masyarakat Indonesia mencapai 68,5 juta ton per tahun. Di mana 3,2 juta ton di antaranya adalah sampah plastik sehingga dibutuhkan sebuah inisiatif untuk mengurangi dampak buruk di masa depan.
Baca juga: Danone Indonesia gelar ragam aksi sosial untuk berbagi pada sesama
Salah satu inisiatif yang perlu digencarkan, katanya, yakni menyebarkan edukasi soal pentingnya tidak membuang sampah sembarangan yang dimulai dari segala aspek kehidupan termasuk di tempat ibadah.
Terlebih pada saat perayaan hari besar seperti bulan Ramadhan, Vera menilai rumah ibadah seperti Istiqlal pun menghasilkan sampah dalam jumlah yang signifikan.
Maka dari itu, kedua pihak melalui program Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI) itu, akan menggunakan mobil tersebut untuk mengangkut sampah yang terkumpul kemudian dikelola kembali untuk didaur ulang dan bisa menjadi bahan baku botol baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomis.
Baca juga: AQUA gandeng NU salurkan bantuan tunai bagi Palestina melalui LazisNU
“Saat ini sebanyak 137 masjid, 46 gereja, dua vihara, 228 sekolah dan pesantren, delapan universitas dan 328 komunitas masyarakat telah bergabung dalam program GRADASI. Program GRADASI telah berhasil mengumpulkan sampah hingga 280 ton dalam periode 2019-2023,” sebutnya.
Kepala Bidang Peribadatan Masjid Istiqlal Bukhori Sail Attahiri menambahkan program itu amat membantu pihak Istiqlal untuk mengelola sampah dalam jumlah yang sangat besar terutama selama bulan Ramadhan.
Program pengolahan sampah itu memperlancar proses pembuangan limbah supaya bisa teradministrasi dengan baik, terlebih produksi sampah di Masjid Istiqlal bisa mencapai dua truk dalam sehari.
Baca juga: Produsen AMDK dukung ekonomi sirkular guna atasi masalah sampah
"Saya berharap ke depan dengan program ini masjid yang lain bisa mengikuti atau kerja sama dengan banyak pihak seperti swasta atau pemerintah sehingga terjalin kerja sama bagus agar bisa dikembangkan lebih jauh," kata Bukhori.
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Rofi Alhanif menilai kerja sama itu telah mengembangkan pengelolaan sampah yang lebih baik.
Ia mengatakan pengelolaan sampah yang optimal tidak hanya bisa menghindari kebocoran sampah ke lingkungan, tetapi masyarakat juga bisa mendapatkan nilai ekonomi apabila bisa memilah sampah dengan benar.
Rofi berharap kolaborasi ini nantinya bisa direplikasi di tempat ibadah lain karena memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan membantu upaya pemerintah dalam mengurangi sampah melalui perubahan perilaku masyarakat.
Baca juga: AQUA kampanyekan gerakan "Pikirin Dulu" untuk ciptakan keberlanjutan
Baca juga: Produsen air minum gandeng BRIN hitung dampak konservasi air
"Pemberian mobil pengumpul sampah ini diharapkan bisa menjadi bahan dakwah sekaligus memberikan edukasi kepada umat akan kebersihan lingkungan," kata Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Vera menyoroti bahwa setiap tahun jumlah limbah yang dihasilkan masyarakat Indonesia mencapai 68,5 juta ton per tahun. Di mana 3,2 juta ton di antaranya adalah sampah plastik sehingga dibutuhkan sebuah inisiatif untuk mengurangi dampak buruk di masa depan.
Baca juga: Danone Indonesia gelar ragam aksi sosial untuk berbagi pada sesama
Salah satu inisiatif yang perlu digencarkan, katanya, yakni menyebarkan edukasi soal pentingnya tidak membuang sampah sembarangan yang dimulai dari segala aspek kehidupan termasuk di tempat ibadah.
Terlebih pada saat perayaan hari besar seperti bulan Ramadhan, Vera menilai rumah ibadah seperti Istiqlal pun menghasilkan sampah dalam jumlah yang signifikan.
Maka dari itu, kedua pihak melalui program Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI) itu, akan menggunakan mobil tersebut untuk mengangkut sampah yang terkumpul kemudian dikelola kembali untuk didaur ulang dan bisa menjadi bahan baku botol baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomis.
Baca juga: AQUA gandeng NU salurkan bantuan tunai bagi Palestina melalui LazisNU
“Saat ini sebanyak 137 masjid, 46 gereja, dua vihara, 228 sekolah dan pesantren, delapan universitas dan 328 komunitas masyarakat telah bergabung dalam program GRADASI. Program GRADASI telah berhasil mengumpulkan sampah hingga 280 ton dalam periode 2019-2023,” sebutnya.
Kepala Bidang Peribadatan Masjid Istiqlal Bukhori Sail Attahiri menambahkan program itu amat membantu pihak Istiqlal untuk mengelola sampah dalam jumlah yang sangat besar terutama selama bulan Ramadhan.
Program pengolahan sampah itu memperlancar proses pembuangan limbah supaya bisa teradministrasi dengan baik, terlebih produksi sampah di Masjid Istiqlal bisa mencapai dua truk dalam sehari.
Baca juga: Produsen AMDK dukung ekonomi sirkular guna atasi masalah sampah
"Saya berharap ke depan dengan program ini masjid yang lain bisa mengikuti atau kerja sama dengan banyak pihak seperti swasta atau pemerintah sehingga terjalin kerja sama bagus agar bisa dikembangkan lebih jauh," kata Bukhori.
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Rofi Alhanif menilai kerja sama itu telah mengembangkan pengelolaan sampah yang lebih baik.
Ia mengatakan pengelolaan sampah yang optimal tidak hanya bisa menghindari kebocoran sampah ke lingkungan, tetapi masyarakat juga bisa mendapatkan nilai ekonomi apabila bisa memilah sampah dengan benar.
Rofi berharap kolaborasi ini nantinya bisa direplikasi di tempat ibadah lain karena memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan membantu upaya pemerintah dalam mengurangi sampah melalui perubahan perilaku masyarakat.
Baca juga: AQUA kampanyekan gerakan "Pikirin Dulu" untuk ciptakan keberlanjutan
Baca juga: Produsen air minum gandeng BRIN hitung dampak konservasi air
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: