Riri Riza ajak anak rimba perankan diri sendiri
12 November 2013 22:35 WIB
Salah satu adegan dalam film Sokola Rimba yang diperankan Prisia Nasution. Sokola Rimba yang disutradarai Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana mengisahkan kehidupan Butet Manurung, guru dari anak-anak rimba dari pedalaman Hutan Bukit Duabelas, Jambi. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Sutradara Riri Riza mengajak anak-anak rimba hutan Bukit Duabelas, Jambi dalam film terbarunya "Sokola Rimba".
Mereka diarahkan untuk memerankan diri sendiri dalam film yang diadaptasi dari buku "Sokola Rimba" yang dibuat berdasarkan pengalaman antropolog Butet Manurung saat mengajar anak-anak rimba.
Demi keaslian penggambaran kehidupan di rimba, Riri sengaja memilih masyarakat asli rimba untuk berperan sebagai orang-orang rimba. Sama halnya seperti yang dia kerjakan di film terdahulu, seperti "Laskar Pelangi" dan "Atambua 39 C" yang pemain-pemainnya adalah masyarakat asli daerah tersebut.
"Ternyata mereka semua cerdas, dalam arti spontan menghadapi apa yang di depan mereka. Akting itu kan naluri bereaksi dengan lawan bicara, dan mereka rileks. Antara memiliki bakat dengan keinginan untuk belajar," kata Riri usai pemutaran perdana di Jakarta, Selasa.
Beberapa anak rimba yang terlibat dalam "Sokola Rimba" adalah Nyungsang Bungo, Beindah, dan Nengkabau. Ketiganya berperan sebagai diri sendiri, meskipun karakternya sedikit dimodifikasi sesuai plot. Namun, Riri tetap menulis skenario berdasarkan kehidupan mereka yang sebenarnya.
"Saya menulis skenario dengan mereka. Saya menyerap cerita mereka juga, jadi mereka tetap bertingkah laku seperti biasa," jelas sutradara jebolan Master Penulisan Skenario di Royal Holloway, University of London.
Film yang diproduseri Mira Lesmana dan dibintangi Prisia Nasution itu mulai tayang pada 21 November 2013.
Mereka diarahkan untuk memerankan diri sendiri dalam film yang diadaptasi dari buku "Sokola Rimba" yang dibuat berdasarkan pengalaman antropolog Butet Manurung saat mengajar anak-anak rimba.
Demi keaslian penggambaran kehidupan di rimba, Riri sengaja memilih masyarakat asli rimba untuk berperan sebagai orang-orang rimba. Sama halnya seperti yang dia kerjakan di film terdahulu, seperti "Laskar Pelangi" dan "Atambua 39 C" yang pemain-pemainnya adalah masyarakat asli daerah tersebut.
"Ternyata mereka semua cerdas, dalam arti spontan menghadapi apa yang di depan mereka. Akting itu kan naluri bereaksi dengan lawan bicara, dan mereka rileks. Antara memiliki bakat dengan keinginan untuk belajar," kata Riri usai pemutaran perdana di Jakarta, Selasa.
Beberapa anak rimba yang terlibat dalam "Sokola Rimba" adalah Nyungsang Bungo, Beindah, dan Nengkabau. Ketiganya berperan sebagai diri sendiri, meskipun karakternya sedikit dimodifikasi sesuai plot. Namun, Riri tetap menulis skenario berdasarkan kehidupan mereka yang sebenarnya.
"Saya menulis skenario dengan mereka. Saya menyerap cerita mereka juga, jadi mereka tetap bertingkah laku seperti biasa," jelas sutradara jebolan Master Penulisan Skenario di Royal Holloway, University of London.
Film yang diproduseri Mira Lesmana dan dibintangi Prisia Nasution itu mulai tayang pada 21 November 2013.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: