Arus Mudik
Pemudik disarankan istirahat 15-20 menit untuk cegah statis tubuh
5 April 2024 19:04 WIB
Sejumlah pemudik beristirahat di Rest Area KM 130 A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024). Jasa Marga mengimbau para pemudik untuk menggunakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area tidak lebih dari 30 menit selama periode mudik Lebaran 2024 agar tidak terjadi kepadatan di sekitar rest area maupun jalan tol. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.
Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dr. Atmarita MPH menyarankan pemudik untuk istirahat setiap dua sampai tiga jam sekali selama 15-20 menit untuk menghindari kondisi statis tubuh selama perjalanan mudik.
“Secara umum biasanya mengambil istirahat setiap 2-3 jam, waktu istirahat bisa 15-20 menit supaya tidak terjadi kondisi statis tubuh,” kata Atmarita melalui pesan singkat yang diterima ANTARA, Jumat.
Kondisi statis tubuh bisa terjadi karena posisi seseorang yang tidak berubah dalam waktu cukup lama yang mengakibatkan tubuh bisa menjadi kaku.
Baca juga: Dokter berikan tips sehat selama mudik
Pakar kesehatan masyarakat dan epidemiolog ini juga mengatakan istirahat yang cukup saat melakukan perjalanan mudik juga dibutuhkan untuk mencegah kelelahan fisik yang bisa berakibat kurangnya konsentrasi hingga kecelakaan.
“Prinsipnya istirahat cukup, kalau lelah kemungkinan konsentrasi berkurang, dan bisa terjadi kecelakaan,” tulisnya.
Selain istirahat, pemudik juga diimbau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah kemungkinan tertular penyakit selama perjalanan. Mulai dari selalu membiasakan mencuci tangan hingga menggunakan masker saat berada di tempat umum.
Baca juga: Dokter: Ibu hamil perlu ganti posisi duduk maksimal dua jam sekali
Ia mengatakan dengan memperhatikan protokol kesehatan bagi diri sendiri, penyakit bisa dicegah selama perjalanan.
Atmarita juga mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu penyakit menular yang sedang merebak di masyarakat seperti Flu Singapura selama pemerintah belum memberlakukan status peringatan terhadap penyakit tersebut.
Baca juga: Kiat jaga mental anak selama mengikuti perjalanan mudik
Menurutnya, pencegahan seperti yang pernah dilakukan saat pandemi COVID-19 dapat dilakukan kembali sebagai benteng pertahanan dari segala macam penyakit yang mungkin ada karena pergerakan penduduk saat mudik.
“Kalau sudah 3-4 kali vaksin waktu COVID dulu nggak perlu lagi (vaksin), tapi pemerintah belum ada peringatan, kalau mau dikaitkan dengan mudik lebaran bisa saja jadi pandemi karena pergerakan penduduk, tapi dapat dicegah dengan cara-cara yang sudah pernah dilakukan pada waktu COVID,” begitu penjelasan Atmarita.
Baca juga: Lima hal yang harus disiapkan agar mudik aman dan nyaman
Baca juga: Ini tips mudik aman dan nyaman dari Polri
“Secara umum biasanya mengambil istirahat setiap 2-3 jam, waktu istirahat bisa 15-20 menit supaya tidak terjadi kondisi statis tubuh,” kata Atmarita melalui pesan singkat yang diterima ANTARA, Jumat.
Kondisi statis tubuh bisa terjadi karena posisi seseorang yang tidak berubah dalam waktu cukup lama yang mengakibatkan tubuh bisa menjadi kaku.
Baca juga: Dokter berikan tips sehat selama mudik
Pakar kesehatan masyarakat dan epidemiolog ini juga mengatakan istirahat yang cukup saat melakukan perjalanan mudik juga dibutuhkan untuk mencegah kelelahan fisik yang bisa berakibat kurangnya konsentrasi hingga kecelakaan.
“Prinsipnya istirahat cukup, kalau lelah kemungkinan konsentrasi berkurang, dan bisa terjadi kecelakaan,” tulisnya.
Selain istirahat, pemudik juga diimbau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah kemungkinan tertular penyakit selama perjalanan. Mulai dari selalu membiasakan mencuci tangan hingga menggunakan masker saat berada di tempat umum.
Baca juga: Dokter: Ibu hamil perlu ganti posisi duduk maksimal dua jam sekali
Ia mengatakan dengan memperhatikan protokol kesehatan bagi diri sendiri, penyakit bisa dicegah selama perjalanan.
Atmarita juga mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu penyakit menular yang sedang merebak di masyarakat seperti Flu Singapura selama pemerintah belum memberlakukan status peringatan terhadap penyakit tersebut.
Baca juga: Kiat jaga mental anak selama mengikuti perjalanan mudik
Menurutnya, pencegahan seperti yang pernah dilakukan saat pandemi COVID-19 dapat dilakukan kembali sebagai benteng pertahanan dari segala macam penyakit yang mungkin ada karena pergerakan penduduk saat mudik.
“Kalau sudah 3-4 kali vaksin waktu COVID dulu nggak perlu lagi (vaksin), tapi pemerintah belum ada peringatan, kalau mau dikaitkan dengan mudik lebaran bisa saja jadi pandemi karena pergerakan penduduk, tapi dapat dicegah dengan cara-cara yang sudah pernah dilakukan pada waktu COVID,” begitu penjelasan Atmarita.
Baca juga: Lima hal yang harus disiapkan agar mudik aman dan nyaman
Baca juga: Ini tips mudik aman dan nyaman dari Polri
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: