Pemerintah kirim mahasiswa IPB ke Australia guna tingkatkan pengalaman
5 April 2024 15:39 WIB
Sejumlah mahasiswa dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk capstone project di University of Queensland (UQ), Australia. (ANTARA/HO-KBRI Canberra)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan pengalaman mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengirimkan mereka ke Universitas Queensland (UQ), Australia, untuk menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk capstone project.
Berdasarkan keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, yang diperoleh pada Jumat, upaya tersebut merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana mahasiswa bisa menyelesaikan tugas akhirnya dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan capstone project.
Capstone project adalah pencapaian puncak program akademik dengan menggabungkan semua keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh menjadi sebuah kesimpulan akhir.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib, saat berdiskusi dengan Head of School of Agriculture and Food Sustainability UQ pada Kamis (4/4), mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mendorong mahasiswa untuk memiliki pengalaman internasional dengan berkegiatan di kampus kelas dunia, seperti UQ.
Pelaksanaan Capstone Project di UQ akan memberikan proses pembelajaran bagi mahasiswa, salah satunya pengalaman bekerja dalam lingkungan multi-budaya bersama para akademisi di dunia.
Kedatangan mahasiswa TIN IPB ke School of Agriculture and Food Sustainability UQ didampingi oleh guru besar TIN IPB Farah Fahma.
Saat serah terima mahasiswa TIN IPB ke UQ, Farah menjelaskan bahwa tugas akhir dengan Capstone Project termasuk hal yang baru diterapkan di Indonesia. Sementara di kampus Australia, hal tersebut sudah lama dilakukan.
Baca juga: Dubes pandang penting kerja sama pendidikan Indonesia-Australia
Oleh karena itu, Farah menilai pelaksanaan capstone project akan sangat baik jika dilakukan dengan Australia.
Penyelesaian tugas akhir dengan capstone project dilakukan secara berkelompok, di mana mahasiswa secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan dalam suatu topik tertentu secara komprehensif.
Adapun tema capstone project yang dilakukan mahasiswa TIN IPB di UQ adalah “Strategic Development of Macapuno Coconut-Based Product for Innovative Design”.
Pengiriman mahasiswa ke UQ merupakan yang pertama bagi TIN IPB. Pada 2024, TIN IPB mengirimkan 4 orang mahasiswa.
Selama di UQ mahasiswa akan mengerjakan berbagai eksperimen dan analisis yang nantinya akan ditulis dalam sebuah laporan tugas akhir.
Sementara itu, Head of School of Agriculture and Food Sustainabiliy UQ, professor Sagadevan Mundree, mengatakan kampusnya terbuka untuk bekerja sama dengan kampus di Indonesia seperti IPB.
Dia menyampaikan harapan kampus UQ agar mahasiswa dapat memperoleh banyak hal baru yang bermanfaat.
Baca juga: Atdikbud Canberra pertemukan IPB, Universitas Teknologi Swinburne
Baca juga: Universitas Australia siap bermitra dengan universitas di Indonesia
Berdasarkan keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, yang diperoleh pada Jumat, upaya tersebut merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana mahasiswa bisa menyelesaikan tugas akhirnya dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan capstone project.
Capstone project adalah pencapaian puncak program akademik dengan menggabungkan semua keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh menjadi sebuah kesimpulan akhir.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib, saat berdiskusi dengan Head of School of Agriculture and Food Sustainability UQ pada Kamis (4/4), mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mendorong mahasiswa untuk memiliki pengalaman internasional dengan berkegiatan di kampus kelas dunia, seperti UQ.
Pelaksanaan Capstone Project di UQ akan memberikan proses pembelajaran bagi mahasiswa, salah satunya pengalaman bekerja dalam lingkungan multi-budaya bersama para akademisi di dunia.
Kedatangan mahasiswa TIN IPB ke School of Agriculture and Food Sustainability UQ didampingi oleh guru besar TIN IPB Farah Fahma.
Saat serah terima mahasiswa TIN IPB ke UQ, Farah menjelaskan bahwa tugas akhir dengan Capstone Project termasuk hal yang baru diterapkan di Indonesia. Sementara di kampus Australia, hal tersebut sudah lama dilakukan.
Baca juga: Dubes pandang penting kerja sama pendidikan Indonesia-Australia
Oleh karena itu, Farah menilai pelaksanaan capstone project akan sangat baik jika dilakukan dengan Australia.
Penyelesaian tugas akhir dengan capstone project dilakukan secara berkelompok, di mana mahasiswa secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan dalam suatu topik tertentu secara komprehensif.
Adapun tema capstone project yang dilakukan mahasiswa TIN IPB di UQ adalah “Strategic Development of Macapuno Coconut-Based Product for Innovative Design”.
Pengiriman mahasiswa ke UQ merupakan yang pertama bagi TIN IPB. Pada 2024, TIN IPB mengirimkan 4 orang mahasiswa.
Selama di UQ mahasiswa akan mengerjakan berbagai eksperimen dan analisis yang nantinya akan ditulis dalam sebuah laporan tugas akhir.
Sementara itu, Head of School of Agriculture and Food Sustainabiliy UQ, professor Sagadevan Mundree, mengatakan kampusnya terbuka untuk bekerja sama dengan kampus di Indonesia seperti IPB.
Dia menyampaikan harapan kampus UQ agar mahasiswa dapat memperoleh banyak hal baru yang bermanfaat.
Baca juga: Atdikbud Canberra pertemukan IPB, Universitas Teknologi Swinburne
Baca juga: Universitas Australia siap bermitra dengan universitas di Indonesia
Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: