Indonesia harus "invasi" pasar ASEAN
12 November 2013 12:47 WIB
Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Euis Saedah didampingi Wakil Ketua Dekranasda DKI Jakarta Veronica Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DKI Jakarta Tatyana Sutara memberikan keterangan kepada media cetak dan elektronik seusai pembukaan Pameran JAKCRAFT 2013 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, 12 November 2013. (kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia harus bisa "menginvasi" pasar ASEAN menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah.
"Nilai tambah perekonomian dari pemberlakuan MEA harus dapat dirasakan secara maksimal oleh Indonesia. Terlebih penduduk di negara kita adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan jangan hanya sekedar menjadi pasar saja," kata Euis seusai membuka Pameran Jakcraft VI di Kantor Kemenperin, Selasa.
Dengan "invasi" produk yang kuat maka produksi domestik akan bertambah karena terpicu oleh permintaan produk oleh pasar.
"Selanjutnya 'invasi' itu akan berimplikasi positif terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan realisasi investasi dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan penduduk," lanjutnya.
Untuk itu, peningkatan daya saing dan antisipasi menghadapi MEA 2015 mutlak diperlukan.
Salah satu yang dilakukan adalah penguatan sektor IKM.
"IKM Indonesia merupakan salah satu kekuatan besar dan terdepan dalam pembangunan ekonomi," kata dia.
Euis mengatakan unit usaha IKM mencapai 3,9 juta unit dan menyerap tenaga kerja hingga 9,14 juta orang.
"Produk IKM harus dapat berkembang lagi hingga MEA diberlakukan. Karena persaingan produk di pasaran akan semakin kompetitif, IKM harus memenangi persaingan jangan sebaliknya."
"Nilai tambah perekonomian dari pemberlakuan MEA harus dapat dirasakan secara maksimal oleh Indonesia. Terlebih penduduk di negara kita adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan jangan hanya sekedar menjadi pasar saja," kata Euis seusai membuka Pameran Jakcraft VI di Kantor Kemenperin, Selasa.
Dengan "invasi" produk yang kuat maka produksi domestik akan bertambah karena terpicu oleh permintaan produk oleh pasar.
"Selanjutnya 'invasi' itu akan berimplikasi positif terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan realisasi investasi dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan penduduk," lanjutnya.
Untuk itu, peningkatan daya saing dan antisipasi menghadapi MEA 2015 mutlak diperlukan.
Salah satu yang dilakukan adalah penguatan sektor IKM.
"IKM Indonesia merupakan salah satu kekuatan besar dan terdepan dalam pembangunan ekonomi," kata dia.
Euis mengatakan unit usaha IKM mencapai 3,9 juta unit dan menyerap tenaga kerja hingga 9,14 juta orang.
"Produk IKM harus dapat berkembang lagi hingga MEA diberlakukan. Karena persaingan produk di pasaran akan semakin kompetitif, IKM harus memenangi persaingan jangan sebaliknya."
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: